Kompas TV nasional politik

AHY Respons Elektabilitas Demokrat yang Meningkat: Ada Peluang, Harus Kerja Keras Lagi

Kompas.tv - 25 Juni 2022, 09:20 WIB
ahy-respons-elektabilitas-demokrat-yang-meningkat-ada-peluang-harus-kerja-keras-lagi
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam sebuah acara. AHY tak merespons jemawa meski elektablitas Partai Demokrat naik ke posisi ketiga dalam survei Litbang Kompas. (Sumber: istimewa)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV- Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak merespons jemawa meski elektablitas partainya naik ke posisi ketiga dalam survei yang dilakukan Litbang Kompas.

AHY yang berkunjung ke Redaksi Harian Kompas, Jumat (24/6/2022), justru menginstruksikan kepada seluruh kader Demokrat untuk tetap bekerja keras dengan peluang yang ada.

“Ada peluang sekaligus harus kerja keras lagi,” ucap AHY dikutip dari Kompas.id, Sabtu (25/6).

AHY lebih lanjut mengapresiasi kepercayaan publik kepada Demokrat dari hasil meningkatnya elektabilitas.

Menurut AHY, naiknya elektabilitas Demokrat merupakan bukti jika narasi yang dibangun partainya untuk membawa perubahan sudah mewakili kehendak dari publik.

Baca Juga: Prabowo Sebut Gerindra dan Demokrat Punyak Banyak Persamaan Ideologi, Visi, hingga Komitmen

Seperti diketahui, sesuai hasil survei Litbang Kompas periode Juni 2022, elektabilitas Partai Demokrat memang mengalami kenaikkan dengan perolehan sebesar 11,6 persen.

Angka yang diraih Partai Demokrat berada di posisi ketiga atau di bawah elektabilitas dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang mendapatkan 22,8 persen dan Partai Gerindra di angka 12,5 persen.

Dalam kunjungan tersebut, AHY juga merespons perihal pertemuan politik yang dilakukan Partai Demokrat dengan parpol lain.


Ia mengatakan, jumlah kursi partai yang dipimpinnya belum cukup syarat ambang batas pencalonan presiden-wakil presiden.

Baca Juga: Usai Bertemu Surya Paloh, Giliran AHY Sambangi Prabowo, Sinyal Demokrat Berkoalisi dengan Gerindra?

Fakta ini, membuat Partai Demokrat harus membangun koalisi dengan parpol manapun dengan catatan tidak boleh ada partai politik yang merasa superior ataupun mendominasi.

“Masing-masing partai punya agenda dan ambisinya. Jadi, kalau masing-masing punya jagonya sendiri, itu wajar. Tapi, ketika bicara koalisi dan momentumnya sudah matang, maka tidak boleh lagi berbicara kelompok. Strateginya adalah strategi bersama,” katanya.

Di samping itu, AHY ingin pencalonan presiden dan wapres bisa mengakhiri polarisasi di masyarakat sebagai imbas dari pemilu sebelumnya.

Baca Juga: Andi Mallarangeng Ungkap Isi Pertemuan Demokrat dan Nasdem: Belum Bahas soal Cawapres

“Kita ingin membangun koalisi yang mengedepankan nilai-nilai yang bukan hanya demokratis, tetapi menjaga persatuan dan kebinekaan. Oleh karena itu, dalam membangun koalisi, dalam mencari pasangan capres dan cawapres, hal itu harus menjadi alasan kita untuk bertemu,” tutur putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.

AHY pun menegaskan, Partai Demokrat dalam Pemilu 2024 tidak akan menggunakan strategi-strategi yang memecah belah bangsa. Termasuk politik identitas yang dalam beberapa kali pemilu digunakan untuk meraup suara.

“Demokrat tak akan pernah tergoda menggunakan cara-cara seperti itu (politik identitas),” tegas AHY.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x