Megawati Jawab Isu Hubungannya Retak dengan Jokowi: Saya Lama-lama Jengkel Juga

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri angkat bicara terkait informasi mengenai hubungan dirinya dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang disebut sedang retak.

Megawati mengaku yang awalnya diam saja lama-lama jengkel juga dengan informasi yang beredar tersebut.

Baca Juga: BEM UI Soroti 2 Pasal di RKUHP, Demo Tanpa Pemberitahuan dan Hina Kekuasaan Bisa Dipidana

Demikian hal tersebut disampaikan Megawati dalam Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDIP Tahun 2021 yang dilaksanakan di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

"Lah kok gimana diomongin saya sama Pak Jokowi hubungan sudah retak loh. Bagaimana ya, saya lama-lama jengkel juga ya, piye toh. Saya kan diam saja, eh minta ampun," kata Megawati pada Selasa (21/6/2022).

Megawati mengatakan, negeri ini harus dibangun dengan rasa persatuan. Karena itu, Megawati kemudian membangun partai politik.

Baca Juga: Protes RKUHP, BEM UI Ultimatum Jokowi dan DPR Ancam Bikin Demo Lebih Besar dari 2019

Ia pun mengaku sangat menghormati dan menyayangi partai yang ia bangun sendiri tersebut.

"Saya berjalan sendiri membentuk partai, yang saya hormati dan sayangi yang bernama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Negeri ini harus dibangun dengan bersatu," ucap Megawati.

Lebih lanjut, Megawati juga mengaku bahwa dirinya merasa heran jika ada pihak yang menyebut partainya sebagai partai sombong.

"Saya sampai mikir bisa opo enggak ya? Karena saya buktikan bukan untuk sombong-sombong,”ujar Mega. 

Baca Juga: Megawati: Tak Boleh Ada Kader PDIP yang Bermain Dua Kaki

“Ada orang mengatakan Ibu Mega sombong banget ya, karena ada juga yang mengatakan ada sebuah partai sombong sekali.

Padahal, kata Megawati, dirinya tidak pernah menjelekkan partai politik atau parpol manapun, termasuk ketua umumnya.

"Saya tidak pernah menjelekkan partai politik manapun maupun ketua umumnya," ucap Megawati.

Baca Juga: Presiden Jokowi 'Amini' Kecantikan dan Kharisma Megawati Soekarnoputri dalam Pidatonya