Kompas TV nasional sapa indonesia pagi

Pengamat Soal Aksi Nekat Demi Konten Medsos: Usaha Orang Ingin Viral se Viral-Viralnya

Kompas.tv - 12 Juni 2022, 10:13 WIB
pengamat-soal-aksi-nekat-demi-konten-medsos-usaha-orang-ingin-viral-se-viral-viralnya
Pengamat medsos dan Koordinator Gerakan Bijak Bersosmed Enda Nasution (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV/Nurul Fitriana)
Penulis : Nurul Fitriana | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV — Aksi nekat beberapa orang mengikuti challange atau tantangan di media sosial dilakukan karena seseorang ingin viral seviral-viralnya.

Hal itu disampaikan Pengamat Media Sosial (Medsos) Enda Nasution merespons beberapa challange cenderung ekstrem yang dilakukan masyarakat.

Salah satunya truk challange yang membuat tiga remaja berakhir kehilangan nyawa.

"Jadi memang ada beberapa orang yang kemudian berusaha untuk viral seviral-viralnya di medsos dengan cara membuat video yang ekstrem atau sekadar ngerjain orang," kata Enda Nasution dalam dialog Sapa Indonesia Pagi Akhir Pekan di Kompas TV, Minggu (12/6/2022).

Ia juga menyebut, pembuat konten yang cenderung nekat dalam hal ini hanya mengejar benefit-nya saja hingga rela menghalalkan segala cara agar video yang dibuatnya menjadi viral.

Padahal menurutnya, dalam membuat konten perlu juga disadari dan dipikir ulang apakah hal tersebut terlalu bahaya, memiliki risiko, dan mencelakakan diri sendiri. Tidak hanya semata-mata untuk viral.

"Memang ada insentif untuk seorang content creator yang viral. Karena bisa dapat benefit, keuntungan, diundang ke media gitukan. Itu yang perlu disadari jangan menghalalkan segala cara untuk jadi viral videonya," ujar Enda.

Baca Juga: Viral! Pengunjung Ditarik Orangutan saat Lewati Pembatas demi Konten Medsos

Terkait challange yang biasa ramai ditiru pengguna medsos, Enda menilai sebenarnya hal tersebut dilakukan hanya untuk mempermudah content creator dalam membuat video.

"Challange itu sebenarnya dilakukan untuk mempermudah content creator dalam membuat konten. Karena tinggal ikut saja. Namun alangkah lebih baik, pikir-pikir juga bahwa kalau terlalu berbahaya dan mengorbankan diri sendiri buat apa, enggak ada reward-nya juga malah kita sendiri yang rugi," tuturnya.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x