Kompas TV regional wisata

ASITA: Wacana Penaikan Harga Tiket Candi Borobudur Memberatkan dan Hambat Kerja Sama Pelaku Wisata

Kompas.tv - 5 Juni 2022, 10:49 WIB
asita-wacana-penaikan-harga-tiket-candi-borobudur-memberatkan-dan-hambat-kerja-sama-pelaku-wisata
Ilustrasi pengunjung Candi Borobudur. Wacana menaikkan harga tiket masuk Candi Borobudur hingga Rp750 ribu untuk wisatawan lokal dan 100 USD untuk wisatawan mancanegara dinilai terlalu memberatkan. (Sumber: Kompas TV/Kurniawan Eka Mulyana)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Edy A. Putra

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Wacana penaikan harga tiket masuk Candi Borobudur hingga Rp750 ribu untuk wisatawan lokal dan USD100 untuk wisatawan mancanegara dinilai terlalu memberatkan.

Penilaian itu disampaikan oleh Ketua DPD Association of The Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Hery Setyawan, Minggu (5/6/2022).

“Jelas terlalu berat ya, akan tetapi kemarin kita sudah bahas bersama teman-teman, ini kan masih wacana,” jelasnya kepada Kompas TV melalui telepon seluler.

Meski baru wacana, namun menurutnya, wacana yang disampaikan oleh pejabat setingkat menteri seperti Luhut Binsar Pandjaitan, akan menghambat pihaknya dalam membuat perjanjian dengan partner.

“Tentu ini akan menghambat kita untuk membuat perjanjian dengan partner kita di luar negeri untuk mendatangkan tamu misalnya. Atau kita dalam menentukan harga paket. Bingung kita,” tutur Hery.

Ia berharap, jika ada pernyataan semacam itu, sebaiknya diperjelas secara detail, misalnya hanya berlaku untuk situasi tertentu atau seperti apa.

Baca Juga: Harga Tiket Masuk Lebih Mahal, Wisatawan Candi Borobudur Juga Diwajibkan Gunakan Jasa Tour Guide

“Jangan-jangan itu berlaku misalnya kalau mau naik ke atas. Misalnya kalau di bawah harganya masih tidak seperti itu,” harapnya.

Hery menambahkan, pihaknya masih membuka ruang untuk dialog dengan industri pariwisata agar mendapatkan informasi yang sesungguhnya.

“Karena kalau kita buru-buru, kita nggak berani jualan. Negara juga yang rugi kalau kita nggak jualan paket wisata.”

“Semua pada lari ke kompetitor kita di negara tetangga,” tuturnya.

Jika pun nantinya ada kenaikan harga tiket, sebaiknya kenaikannya tidak terlalu tinggi.

”Itu kan naiknya banyak sekali. Jadi, bukan naik. Bukan hanya banyak itu. Waduh. Bingung kita. Intinya memang keberatan,” kata Hery.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x