MOSKOW, KOMPAS.TV - Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengklaim bahwa Amerika Serikat (AS) selalu menegaskan "tidak mungkin" Rusia bergabung ke NATO.
Hal tersebut disampaikan Peskov menanggapi komentar mantan Presiden AS Bill Clinton.
Pada 7 April lalu, Clinton menulis kolom untuk The Atlantic yang menyatakan bahwa pemerintahannya selalu membuka pintu NATO untuk Rusia.
Clinton sendiri menjabat Presiden AS pada 1993-2001, masa ketika Rusia masih dalam proses transisi pasca bubarnya Uni Soviet.
Dalam kolomnya, Clinton mengklaim, ekspansi NATO ke timur juga diniatkan untuk membuka pintu bagi negara-negara bekas Soviet, tak terkecuali Rusia.
Meski demikian, ia menyebut bahwa rezim Vladimir Putin justru tak menanggapi tawaran ini.
Pasalnya, menurutnya, Putin lebih memilih otoritarianisme dibanding demokrasi.
Baca Juga: NATO Sebut Putin Ingin Kuasai Seluruh Ukraina, Yakin Perang Masih Akan Berlangsung Lama
Sebagai catatan, demokrasi adalah salah satu syarat sebuah negara bisa diterima menjadi anggota NATO. Juga, negara tersebut mesti memiliki militer yang tunduk pada pemerintahan sipil.
“Saya melakukan apa pun yang saya bisa untuk membantu Rusia membuat keputusan tepat dan menjadi negara demokrasi abad 21 yang hebat,” tulis Clinton.
Clinton mengklaim NATO telah berupaya mendekati Rusia pasca bubarnya Uni Soviet.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.