Kompas TV regional peristiwa

Perwira Brimob Meninggal Saat Tugas Amankan Demo Mahasiswa, Ternyata Penyebabnya Gara-Gara Ini

Kompas.tv - 11 April 2022, 22:33 WIB
perwira-brimob-meninggal-saat-tugas-amankan-demo-mahasiswa-ternyata-penyebabnya-gara-gara-ini
Barisan personel kepoliasian saat menghalau aksi unjuk rasa yang mencoba masuk ke Kantor DPRD Sultra, Senin (11/4/2022) (Sumber: Antara Foto)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Fadhilah

KENDARI, KOMPAS.TV - Seorang Perwira Pertama Detasemen Gegana Brimob Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) bernama Ipda Imam Agus Husein meninggal dunia.

Diketahui, korban meninggal saat sedang tugas pengamanan aksi unjuk rasa atau demonstrasi.

Namun demikian, dipastikan bukan karena bentrok dengan para pedemo.

Baca Juga: Demo Mahasiswa Tolak Penundaan Pemilu Diwarnai Penganiayaan Ade Armando

Kabid Humas Polda Sultra Kombes Pol Fery Walintukan mengatakan, penyebab kematian Perwira Pertama Gegana tersebut masih dalam penyelidikan.

Namun, Kombes Fery menyebut bahwa korban meninggal karena kecelakaan akibat kepalanya terbentur kendaraan taktis Brimob.

"Meninggal kecelakaan karena kepala terbentur pintu kendaraan taktis Brimob. Benar peristiwa itu terjadi saat tugas pengamanan aksi unjuk rasa " kata Fery di di Kendari, Senin (11/4/2022).

Baca Juga: Alasan Mahasiswa Geser Titik Demonstrasi dari Istana Negara ke Gedung DPR

Kombes Fery lantas menjelaskan detik-detik kejadian meninggalnya korban Ipda Imam Agus tersebut.

Berawal pukul 15.45 Wita, korban tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Kendari usai kepalanya terbentur kendaraan taktis Brimob.

Usai kepalanya terbentur, korban dilarikan ke rumah sakit dalam keadaan sadar. Ketika itu, korban mengeluh sesak napas dan nyeri.

Baca Juga: Ade Armando Turun ke DPR, Dukung Demo Mahasiswa Tolak Jokowi 3 Periode

Pada pukul 15.50 Wita, kata Kombes Fery, pasien mulai gelisah, kesadaran juga mulai menurun.

Kemudian tanda-tanda vital mulai tidak teraba dan kadar oksigen dalam darah mulai turun.

Mengetahui kondisi korban Ipda Imam Agus, pihak dokter kemudiam melakukan tindakan dengan pemasangan intubasi.

Selain itu, juga pemasangan oksigen 12 liter per menit. Namun nahas, pada pukul 17.30 Wita korban dinyatakan meninggal.

Baca Juga: Berikut Permintaan Pendemo Cipayung Plus Di Kantor DPRD Kota Sorong

"Kita tidak bisa berandai-andai. Tunggu investigasi penyebab kematian korban," kata Kombes Fery.

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x