Kompas TV regional kriminal

Kepolisian Lakukan Uji Balistik Pistol yang Tewaskan Satu Orang Saat Unjuk Rasa di Parigi Moutong

Kompas.tv - 15 Februari 2022, 17:41 WIB
kepolisian-lakukan-uji-balistik-pistol-yang-tewaskan-satu-orang-saat-unjuk-rasa-di-parigi-moutong
Ilustrasi uji balistik pistol yang dipakai sejumlah polisi dalam pengamanan unjuk rasa yang berakhir menewaskan seorang warga di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah pada sabtu lalu tengah dilakukan.   (Sumber: pixabay.com)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Deni Muliya

PALU, KOMPAS.TV – Uji balistik pistol yang digunakan sejumlah polisi dalam pengamanan unjuk rasa menewaskan seorang warga di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah pada sabtu lalu tengah dilakukan.  

”Sesuai rencana, uji balistik senjata-senjata anggota dilakukan hari ini. Hanya, belum bisa dipastikan sampai kapan dapat hasilnya,” kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Sulteng Komisaris Besar Didik Supranoto di Palu, Sulteng, Selasa (15/2/2022), seperti dikutip dari Kompas.id.

Uji balistik yang dilakukan oleh Tim Laboratorium Forensik Polri Cabang Makassar, Sulawesi Selatan dimulai pada Selasa (15/2/2022) yang dipimpin Komisaris Besar I Nyoman Sukena.

Hal ini untuk mencocokkan proyektil yang ditemukan pada tubuh korban tewas ditembak, Erfaldi (21), dengan senjata-senjata laras pendek (pistol) yang dipegang anggota kepolisian saat pengamanan unjuk rasa.

Uji balistik ini bisa mengungkap senjata mana yang dipakai dan selanjutnya pemegang senjatanya.

Baca Juga: Janji Polri Tindak Tegas Anggotanya yang Terbukti Bersalah Tembak Pedemo di Parigi

Diketahui, tercatat sampai Senin (14/2/2022) kemarin, kepolisian telah menyita 15 pistol yang dipegang anggota Kepolisian Resor Parigi Moutong dalam pengamanan unjuk rasa.

Sebanyak 17 anggota telah diperiksa terkait hal tersebut.

Tim Laboratorium Forensik bersama dengan tim dari Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sulteng juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara di Desa Siney, Kecamatan Tinombo Selatan, Parigi Moutong.

Sebelumnya diberitakan, Erfaldi tewas ditembak dalam pembubaran massa unjuk rasa menolak tambang emas PT Trio Kencana di Desa Siney, Kecamatan Tinombo Selatan, Parigi Moutong, Sabtu.

Unjuk rasa tersebut kemudian dibubarkan kepolisian karena menutup atau memblokade jalan trans-Sulawesi pada Minggu (13/2/2022) dari pukul 12.00 hingga pukul 24.00 Wita.

Jalan nasional itu merupakan jalan penghubung selatan dan utara Parigi Moutong dan sejumlah kabupaten di Sulteng dengan Gorontalo dan Sulawesi Utara.

Baca Juga: Mabes Polri Usut Tewasnya Satu Warga dalam Demo Tolak Tambang di Parigi Moutong



Sumber : Kompas TV/Kompas.id


BERITA LAINNYA



Close Ads x