Kompas TV internasional kompas dunia

Sri Lanka Bayar Utang Luar Negeri Rp3,5 Triliun Pakai Teh

Kompas.tv - 25 Desember 2021, 15:23 WIB
sri-lanka-bayar-utang-luar-negeri-rp3-5-triliun-pakai-teh
Ilustrasi. Seorang pemetik teh Ceylon di Sri Lanka pada 2012. Sri Lanka berencana melunasi utang impor minyak ke Iran menggunakan teh. (Sumber: Planet Light via Wikimedia)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Edy A. Putra

KOLOMBO, KOMPAS.TV - Sri Lanka berencana membayar utang luar negeri ke Iran menggunakan teh. Negara ini punya utang impor minyak sekitar 251 juta dolar AS atau Rp3,5 triliun kepada Teheran.

Menteri Perkebunan Sri Lanka Ramesh Pathirana menyebut negaranya hendak mengirim teh Ceylon seharga 5 juta dolar AS per bulan untuk melunasi utang tersebut.

Pathirana menambahkan, pembayaran utang luar negeri ini tidak akan menyalahi aturan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau sanksi AS. Pasalnya, teh dikategorikan sebagai item makanan.

“Skema yang direkomendasikan ini akan menyelamatkan nilai tukar asing karena pembayaran ke Iran akan dihitung berdasarkan rupee Sri Lanka melalui penjualan teh Ceylon,” kata Pathirana dikutip BBC.

Sri Lanka sendiri dilanda masalah ekonomi akibat utang luar negeri dan krisis nilai tukar rupee terhadap mata uang asing. Pandemi Covid-19 yang memengaruhi industri pariwisata, memperparah keadaan.

Baca Juga: PBB Temukan Perbudakan Masa Kini di Sri Lanka, Korbannya Anak-Anak, Perempuan, Minoritas, dan Lansia

Sri Lanka dilaporkan wajib melunasi utang sekitar 4,5 miliar dolar AS pada tahun depan.

Meskipun demikian, Sri Lanka belum dalam posisi siap membayar utang. Bahkan, cadangan devisa negara ini merosot jadi 1,6 miliar dolar AS per November lalu.

Pembayaran dengan teh disebut baru pertama kali akan dilakukan Sri Lanka. Pemerintah optimistis dengan dampak ekonomi dari skema ini.

Akan tetapi, petani teh justru skeptis dengan pembayaran tersebut. Juru bicara Asosiasi Pekebun Teh Ceylon, Roshan Rajadurai menyebut pemerintah sekadar “memplaster” masalah.

“Itu tidak akan menguntungkan eksportir karena kami akan dibayar dengan rupee, mengelak dari pasar bebas, dan tidak memberi kami nilai berarti,” kata Rajadurai.

Sri Lanka memproduksi sekitar 340 juta kilogram teh per tahunnya. Pada 2020, ekspor teh negara ini menghasilkan 1,24 miliar dolar AS. 

Hampir 5 persen dari 21,92 juta populasi Sri Lanka dilaporkan bekerja di industri teh.

Baca Juga: Sri Lanka Larang Bongkar Muat Pupuk Organik Terkontaminasi Bakteri Berbahaya Asal China


 




Sumber : BBC


BERITA LAINNYA



Close Ads x