Terungkap! Identitas Muncikari Selebgram TE, Ternyata Seorang Make-up Artis

JAKARTA, KOMPAS.TV – Kasus prostitusi yang melibatkan selebgram berinisial TE hingga kini masih menjadi perhatian publik.

Terbaru, Polda Jateng mengamankan muncikari selebgram TE yang bernama Junaedi Bobi, Selasa (21/12/2021).

Junaedi mengaku kenal dengan selebgram TE dari dunia pemotretan selama dua tahun belakangan. Diketahui bahwa Junaedi berprofesi sebagai make up artis.

“Kenal 2 tahun. Saya kenal dia dari dunia foto, saya kan make up artis,” aku Junaedi, Selasa(21/12/2021), dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Terungkap, Agency Artis Terlibat Prostitusi Selebgram

Sementara korban prostitusi lain, yakni WNA Brasil berinisial FBD, Junaedi mengaku tidak kenal sama sekali dan baru mengenalnya sebelum ada pemesanan dari pelanggan.

“Saya tidak kenal sama sekali sama dia (WNA Brasil),” katanya.

Menurut penuturan dari muncikari tersebut, para korban prostitusi ini dipegang oleh pihak agensi.

Jadi, segala hal yang berkaitan dengan prostitusi suda diurus oleh agensi, mulai dari penawaran hingga pemesanan.

Junaidi mengaku bahwa muncikari hanyalah pekerjaan sampingannya karena pekerjaan sehari-harinya adalah make up artis (MUA).

Dari pekerjaan 'kotor' tersebut, Junaidi mendapatkan keuntungan hingga Rp13 juta, yang disebutnya masih relatif kecil.

“Total yang didapat uang kecil karena saya hanya menawarkan, enggak sampai saya harus dapat sekian. Saya dapat Rp13 juta,” ujarnya.

Baca Juga: Selebgram TE dan WNA Brasil Berstatus Korban Kasus Prostitusi, Polisi Tangkap Mucikari

Diberitakan sebelumnya, polisi menggerebek salah satu hotel di Semarang, Jawa Tengah, 15 Desember 2021 lalu.

Dari penggerebekan tersebut, ditemukan praktik prostitusi yang melibatkan seorang selebgram dan WNA Brasil. 

Setelah penelusuran lebih dalam, polisi menangkap JB yang merupakan seorang muncikari selebgram TE dan menetapkannya sebagai tersangka.

Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Iqbal Alqudusy mengatakan bahwa kasus prostitusi selebgram TE ini masih dalam pengembangan.

Rencananya, polisi akan memeriksa agensi dan pelanggan yang terlibat.