Kompas TV internasional kompas dunia

Amazon Larang Ulasan Jelek untuk Buku Xi Jinping di China

Kompas.tv - 21 Desember 2021, 23:04 WIB
amazon-larang-ulasan-jelek-untuk-buku-xi-jinping-di-china
Ilustrasi. Buku The Governance of China karya Xi Jinping. (Sumber: East Asia Forum)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Edy A. Putra

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Perusahaan Amazon dilaporkan melarang ulasan jelek bagi buku karya Presiden Xi Jinping di China. Kebijakan itu menyusul keluhan dari pemerintahan China tentang ulasan-ulasan buruk tentang buku Xi di situsweb Amazon China.

Amazon disebut menyambut keluhan itu dan menutup fitur ulasan konsumen bagi buku The Governance of China karya Xi Jinping.

Seorang pegawai Amazon yang familiar dengan masalah tersebut menduga Beijing tak terima banyak ulasan di bawah lima bintang terhadap buku Xi.

“Saya pikir masalahnya adalah apa pun di bawah (ulasan) bintang lima,” kata seorang pegawai Amazon kepada Reuters via The Wrap.

Reuters juga mendapatkan dokumen internal bertarikh 2018 yang memaparkan rintangan perluasan operasi Amazon di China sehubungan kebijakan sensor Beijing.

Baca Juga: Donald Trump Sebut Xi Jinping Pembunuh, Namun Tegaskan Miliki Hubungan Baik Dengannya

“Kontrol ideologi dan propaganda adalah peralatan inti partai komunis untuk mencapai dan menjaga kesuksesan. Kita tidak boleh menyimpulkan itu benar atau salah,” tulis dokumen tersebut.

Amazon sendiri membantah pihaknya menyensor ulasan terhadap buku Xi setelah diminta pemerintah China.

“Sebagai penjual buku, kami percaya bahwa menyediakan akses ke tulisan dan perspektif berbeda itu penting. Itu termasuk buku-buku yang membuat sebagian pihak keberatan,” tulis pernyataan Amazon.

Buku The Governance of China berisikan kumpulan pidato, tulisan, dan korespondensi Xi Jinping pada kurun 2012-2014.

Laporan tentang propaganda China di Amazon dirilis seiring kritik terhadap perusahaan-perusahaan Barat yang dituduh mengabaikan pelanggaran hak asasi manusia oleh Beijing demi pengembangan bisnis.

Selain Amazon, perusahaan multinasional seperti Disney juga dikecam karena tunduk pada pemerintah China.

Disney sebelumnya setuju menggelar syuting film Mulan di Xinjiang, tempat genosida Uighur diduga terjadi, serta menarik episode The Simpsons yang berlatarkan Beijing dari paltform Disney+ di Hong Kong.

Baca Juga: Putin dan Xi Jinping akan Gelar Pertemuan Virtual, Ini Bahasannya


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x