Kompas TV nasional kesehatan

Waspada Demam Berdarah, di Jaksel Sudah Ada 600 Kasus yang Menyerang Balita dan Dewasa

Kompas.tv - 18 Desember 2021, 02:05 WIB
waspada-demam-berdarah-di-jaksel-sudah-ada-600-kasus-yang-menyerang-balita-dan-dewasa
Pasien demam berdarah dengue (DBD) menjalani perawatan di rumah sakit (Sumber: KOMPAS TV Kupang)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemprov DKI Jakarta mengimbau masyarakat untuk mewaspadai penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang marak terjadi di musim hujan.

Data Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Selatan per tanggal 17 Desember 2021, sebanyak 600 warga dari balita hingga dewasa menjadi pasien demam berdarah.

Kepala Sudinkes Jakarta Selatan M Helmi menjelaskan sejak Januari hingga November 2021, warga yang menderita DBD sebanyak 424 warga. 

Baca Juga: Intensitas Hujan Semakin Tinggi, Angka Kasus DBD di Depok dan Tangerang Selatan Juga Ikut Melonjak

Saat masuk ke bulan Desember 2021, kasus demam berdarah mengalami peningkatan hingga 176 kasus.

"Kasus DBD sampai dengan Desember ini jumlah total 600 kasus," ujar Helmi, Jumat (17/12/2021). Dikutip dari Kompas.com.

Helmi menambahkan meski di pertengahan bulan Desember 2021 ini kasus demam berdarah sudah mencapai angka 600. Namun jumlah tersebut masih lebih rendah dibanding tahun 2020.

Tercatat total kasus DBD sepanjang tahun 2021 mencapai 1.016 kasus yang tersebar di 10 kecamatan di Jakarta Selatan.

Baca Juga: Musim Pancaroba, Masyarakat Harus Waspada Kasus DBD

"Tahun lalu sekitar 1.000-an. Tahun ini 600 kasus. Dibanding tahun lalu lebih tinggi tahun lalu," ujar Helmi.

Untuk mencegah meningkatnya kasus DBD, Helmi mengimbau warga untuk gencar melakukan gerakan menguras, menutup dan mengubur (3M) untuk mencegah genangan air sebagai wadah perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti.

Sudinkes Jaksel juga telah menjalankan sosialisasi juru pemantau jentik (jumantik) di lingkungan RT sebagai penanganan bahaya demam berdarah bagi warga. 

Baca Juga: 5 Penyakit Ini Sering Muncul di Musim Hujan, Pakar Jelaskan Cara Mengatasinya

"Jumantik mandiri ini jadi warga itu bisa bersihkan lingkungannya sendiri. (Sosialisasi jumantik) itu akan tetap kita lakukan," ujar Helmi.


 




Sumber : Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x