Kompas TV nasional peristiwa

Aktivitas Gunung Semeru Meningkat, Tim Pencarian Korban di Dusun Curah Kobokan Sempat Ditarik Mundur

Kompas.tv - 8 Desember 2021, 10:54 WIB
aktivitas-gunung-semeru-meningkat-tim-pencarian-korban-di-dusun-curah-kobokan-sempat-ditarik-mundur
Kondisi rumah warga di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, usai diterjang awan panas guguran Gunung Semeru (Sumber: Kompas.tv/Ant)
Penulis : Nurul Fitriana | Editor : Gading Persada

LUMAJANG, KOMPAS.TV - Tim SAR Gabungan yang melakukan pencarian di Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, sempat ditarik mundur lantaran meningkatnya aktivitas Gunung Semeru.

"Setidaknya beberapa menit lalu kami (tim pencarian) ditarik dan diminta turun ke jalur evakuasi yang lebih aman karena memang kondisi yang kurang kondusif di Curah Kobokan," kata Fransisco Donasiano Jurnalis KOMPAS.TV dalam laporannya di program Breaking News, Rabu (8/12/2021).

Menurutnya, pada pukul 09.00 WIB, tim SAR gabungan atau tim pencarian yang telah diterjunkan terpaksa ditarik kembali karena meningkatnya aktivitas di Gunung Semeru. Kemudian pencarian masyarakat yang hilang terpaksa dihentikan sementara waktu.

Kendati demikian, dalam pencarian yang akan dilakukan tim SAR gabungan hari ini, petugas telah menyiapkan sejumlah anjing pelacak untuk membantu dalam pencarian korban erupsi Semeru yang masih hilang.

"Sudah disiapkan anjing pelacak untuk membantu proses pencarian masyarakat yang masih dinyatakan hilang," kata Fransisco.

Baca Juga: Sejumlah BTS Operator Seluler yang Terdampak Erupsi Gunung Semeru Mulai Beroperasi

Tak hanya itu, berdasarkan pantauan jurnalis KOMPAS TV, sejumlah alat berat juga sudah diterjunkan di Dusun Curah Kobokan.

Sebelumnya diberitakan, korban meninggal dunia akibat awan panas erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, terus bertambah. Kini tercatat sebanyak 34 orang.

Sebagaimana dilaporkan Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Surabaya I Wayan Suyatna, jumlah tersebut merupakan total dari data yang telah dihimpun hingga Selasa (7/12) siang.

"Hingga saat ini jumlah korban meninggal sebanyak 34 orang dan 22 orang masih dalam pencarian," kata Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Surabaya I Wayan Suyatna seperti diwartakan Antara, Selasa.

Menurutnya ada empat tim SAR gabungan yang melakukan operasi pencarian terhadap korban terdampak awan panas guguran di beberapa titik, yakni di Curah Kobokan, Kampung Renteng, dan lokasi penambangan pasir.

"Tim evakuasi paling banyak menemukan jenazah korban di dua lokasi yakni Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, dan Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh," tuturnya.

Ia menjelaskan jenazah korban lebih banyak ditemukan tertimbun material abu vulkanik dan awan panas guguran, namun ada juga yang ditemukan di dalam reruntuhan rumah.

"Sejauh ini cuaca cukup cerah dalam melakukan evakuasi korban awan panas guguran Semeru karena kendala tim operasi selama ini yakni faktor cuaca seperti angin kencang dan hujan deras, serta aktivitas Semeru seperti awan panas guguran dan abu vulkanik," tuturnya.

Baca Juga: Pengungsi Erupsi Gunung Semeru Meningkat, Petugas Tambah Tenda di Posko Sumber Wuluh



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x