Kompas TV nasional sapa indonesia

Waspadai Masuknya Varian Omicron, WHO Sarankan Peningkatan Surveillance

Kompas.tv - 28 November 2021, 21:25 WIB
waspadai-masuknya-varian-omicron-who-sarankan-peningkatan-surveillance
Diah Saminarsih. Terkait perkembangan virus Corona varian Omicron, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan untuk meningkatkan surveillance, dalam artian testing dan tracing. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV – Terkait perkembangan virus Corona varian Omicron, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan untuk meningkatkan surveillance, dalam artian testing dan tracing.

Hal itu disampaikan oleh Penasihat Senior Dirjen WHO, Diah Saminarsih, dalam Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Minggu (28/11/2021).

“Informasi terakhir dari WHO, satu, apa yang disarankan untuk dikerjakan, yaitu meningkatkan surveillance dalam arti testing dan tracing, dan kemudian melakukan genom sequencing,” jelasnya.

Jika nantinya hasil dari genom sequencing tersebut menemukan atau mengonfirmasi adanya varian Omicron, maka disarankan untuk segera melaporkan kepada WHO.

Selain melaporkan pada WHO, juga disarankan untuk melaporkan pada database publik untuk sequencing.

Baca Juga: Cegah Varian Omicron, Indonesia Larang Masuk WNA/WNI dari 11 Negara, Daftarnya Masih Bertambah

Diah juga menjelaskan bahwa WHO memberi rekomendasi bahwa perkembangan virus ini cukup mengkhawatirkan, sehingga disarankan untuk masuk klasifikasi variant of concern.

“Karena ada potensi transmisi atau penularan yang sangat cepat,” tuturnya.

Menurutnya, jika melihat kondisi yang terjadi di Afrika Selatan, peningkatan kasus terjadi sangat cepat.

Selain itu juga ditemukan kasus bukan hanya di Afrika tetapi juga di beberapa negara lain di Eropa.

Mengenai tingkat keparahan yang tidak jauh berbeda dengan varian lain, Diah membenarkan hal itu. Namun temuan mengenai hal itu masih sangat dini.

“Betul. Memang saat ini masih dini sekali penemuannya. Rekomendasi yang disampaikan South Africa pada WHO dan kemudian diputuskan untuk diterima.”

“Jadi memang baru beberapa hari dan on going data terus masuk hingga saat ini,” imbuhnya.

Dia menegaskan, selain meningkatkan surveilance, testing dan tracing yang harus dilakukan oleh pemerintah, ada hal lain yang harus dilakukan masyarakat.

Untuk masyarakat, lanjutnya, penerapan protokol kesehatan masih menjadi hal yang wajib dilakukan di mana pun.

Baca Juga: Tak Hanya Lewatkan 2 Alfabet Yunani, WHO Rela Beri Nama Varian Omicron agar Tak Tersangkut Hal Ini

“Protokol kesehatan tidak boleh ditinggalkan, selalu memakai masker, menjauhi kerumunan, dan tidak berkerumun, itu yang disarankan oleh WHO.”

Hal lain yang juga dibutuhkan adalah peningkatan cakupan vaksin. Menurutnya, walaupun ada  potensi vaksin ini compromize dengan varian baru, tetapi yang terjadi saat ini karena cakupan vaksin di Afrika Selatan yang sangat rendah.

“Karena itu kita harus mengejar cakupan vaksin sembari melakukan surveilance dan memperketat protokol kesehatan,” dia menegaskan.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA


Jawa Tengah dan DIY

Harga Bawang Naik

26 April 2024, 10:13 WIB

Close Ads x