Kompas TV nasional politik

Fraksi PDIP: Formula E untuk Tutupi Program Anies yang Tidak Terealisasi

Kompas.tv - 14 November 2021, 07:10 WIB
fraksi-pdip-formula-e-untuk-tutupi-program-anies-yang-tidak-terealisasi
Ilustrasi Ajang Balap Formula E. Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta menilai Formula E digelar untuk tutupi sejumlah program Anies Baswedan yang tidak terealisasi. (Sumber: FIA Formula E)
Penulis : Hasya Nindita | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Fraksi PDI-Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menilai ajang Formula E di Jakarta merupakan cara untuk tutupi kegagalan Gubenur DKI Anies Baswedan dalam menyelesaikan program-program utama pada janji kampanyenya.

"Jawabannya sederhana, (Formula E) untuk menutupi program yang tidak terealisasi," kata Gembong dalam rekaman suara, dikutip Minggu (14/11/2021). 

Menurut Gembong, banyak program utama Anies dalam janji kampanye yang tidak terealisasi dengan baik.

Sebagai contoh, kata Gembong, program One Kecamatan One Center for Entrepreneurship (OK OCE) yang menargetkan untuk mencetak ratusan ribu wirausahawan baru namun minim realisasi.

Padahal program ini awalnya menargetkan 280.000 target wirausahawan baru, namun, saat ini hanya tercapai sebanyak 6.100 orang saja. 

"Kemudian (rumah) DP Nol, banjir (juga) nol (realisasi). Karena nol semua maka semua akan mengejar ini (Formula E)," kata Gembong. 

Baca Juga: Penyelidikan Dugaan Korupsi Formula E Dinilai Salahi Prosedur, KPK Harus Menghentikannya

Menurut Gembong, Anies mengejar penyelenggaraan Formula E agar rakyat Jakarta kemudian lupa dengan program-program utamanya yang tidak selesai. 

"Begitu dikasi tontonan Formula E semua jadi lupa, yang tadinya kebanjiran jadi lupa, yang dijanjikan dapat rumah (DP 0) lupa, yang mau jadi wirausahawan baru lupa. Teralihkan dengan tontonan Formula E," ucap Gembong.

Gembong juga mempertanyakan sikap Pemprov DKI Jakarta yang menyerahkan dokumen setebal 600 halaman soal Formula E ke KPK namun tidak bersedia memberikan dokumen yang sama kepada DPRD DKI Jakarta. 

Ia menilai ini sebagai sikap tertutup Pemprov DKI. Padahal, lembaga legislatif sebagai pengawas pemerintah harusnya mendapat respons yang sama terkait Formula E ini.

"Kenapa kemarin enggak dibuka? Sekarang kenapa buka-bukaan kepada KPK," kata dia.

Baca Juga: Pakar Hukum Pidana Nilai Langkah KPK Mengusut Dugaan Korupsi di Proyek Formula E Terbalik


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x