Kompas TV regional agama

Forum Muda Nahdliyin Yogyakarta: Muktamar NU Bukan Sekadar Pilih Ketua, Tapi Juga Adu Gagasan

Kompas.tv - 24 Oktober 2021, 16:19 WIB
forum-muda-nahdliyin-yogyakarta-muktamar-nu-bukan-sekadar-pilih-ketua-tapi-juga-adu-gagasan
Said Aqil (kiri) tampak berjabat tangan dengan Gus Yahya dalam sebuah acara. keduanya diusulkan untuk jadi Ketua Umum PBNU, tapi Forum Muda Nahdliyin Yogyakarta ingin gagasan juga diadu (Sumber: Dokumentasi Resmi Situs NU/Suwitno)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Koordinator Forum Muda Nahdliyin Yogyakarta, Nurul Huda SA, menilai gelaran Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) pada 23-26 Desember mendatang di Lampung, bukan lagi sekadar adu pertarungan memilih calon ketua PBNU semata.

"Itu terlalu sempit. Lebih dari itu," imbuh Nurul Huda SA sebagaimana rilis yang diterima KOMPAS TV Minggu (24/10/2021).

Menurutnya, Muktamar NU harus jadi pembicaraan serius soal gagasan masa depan dan apa yang akan dilakukan organisasi yang lahir 1926 itu. Bahkan NU diketahui juga sebagai organisasi yang sudah matang dan lebih tua dari umur Republik Indonesia (RI).

“Sejauh ini, kami mencermati jelang Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama di Lampung, pada 23-25 Desember 2021, wacana regenerasi kepemimpinan di PBNU semakin kuat. Tetapi yang berkembang hanya berkisar persoalan calon Ketua Tanfidziyah dan Rais Am, tidak pada ide atau gagasan bagaimana mengembangkan NU ke depan,” tutur Nurul Huda SA.

Baca Juga: Gus Yahya dan Said Aqil Dinilai Layak Jadi Ketum PBNU, Siapa Bakal Dipilih oleh Para Nahdliyin?

Lebih lanjut, ia menjelaskan perkembangan global yang sudah berubah sedemikian cepat dan juga mencermati kehidupan nasional yang memerlukan para penggerak keadilan dan kemakmuran bangsa di wilayah politik.

“Penting merefleksikan peran Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi yang memperjuangkan nilai-nilai ahlu al-sunnah wa al-jama’ah (Aswaja) dan yang menjabarkan Islam rahmat li al-‘alamin dalam kebumian Indonesia,” tambahnya.

Jadi, kata dia, bukan sekadar siapa yang jadi ketua PBNU semata. Apalagi, lanjut Nurul, dalam bursa ada nama-nama yang muncul ke permukaan sebagai calon Ketua Tanfidziyah, semula hanya KH. Said Aqil Siraj dan KH. Yahya Cholil Staquf.

Baca Juga: Muncul Bursa Ketum PBNU Lewat Survei, Netizen NU: Salah Kaprah

Belakangan, berdasarkan hasil survei Lembaga Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic). Mulai dari Gus Baha hingga KH Marzuki Mustamar disebut dalam survei itu layak menjjadi ketua PBNU dalam gelaran Muktamar mendatang.

“Pertanyaannya, apakah nama-nama calon  Ketua PBNU tersebut cukup memadai untuk menunjukkan representasi warga Nahdliyin yang tersebar tidak hanya di Jawa, apalagi Jawa Timur, sebagaimana hasil survei Indostrategic, yang Jatim sentris? Tidak adakah nama-nama selain yang disebutkan dalam survei itu, yang memiliki komitmen, loyalitas, dan integritas terhadap NU?” tanyanya.

Baca Juga: Gus Yahya Setuju Dicalonkan Ketum PBNU, Begini Profilnya yang Gemar Safari ke Tokoh Agama Dunia

Ia menilai, masih banyak lagi kader NU yang juga bicara gagasan bisa jadi ketua PBNU. Ini yang harus dicari, katanya, dan jumlahnya di luar sana banyak. Mereka bisa jadi alternatif. 

Adapun Forum Muda Nahdliyin Yogyakarta adalah paguyuban kumpulan dari para penulis, penelti, intelektual dan aktivis muda NU yang selama ini getol membicarakan tentang islam, dan tantangan masa depan di Nahdlatul Ulama.

Beberapa nama di antaranya dikenal publik sebagai sosok intelektual muda NU di antara lain, Nur Khalik Ridwan, Nurul Huda SA  Ahmad Anfasul Marom M. Ainul Yaqin, Sugiarto, Ali Usman, Edwin Ristianto dan lain-lain.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA


Jawa Tengah dan DIY

Harga Bawang Naik

26 April 2024, 10:13 WIB

Close Ads x