Kompas TV nasional sosial

Indef Dorong Pemerintah Lanjutkan Pemberian Bansos dan Bantuan untuk UMKM

Kompas.tv - 19 Oktober 2021, 18:56 WIB
indef-dorong-pemerintah-lanjutkan-pemberian-bansos-dan-bantuan-untuk-umkm
Seorang pekerja di salah satu UMKM di Kota Pariaman, Sumatera Barat sedang memasak makanan ringan khas daerah itu. Pemerintah diminta tetap menyalurkan bansos dan bantuan untuk UMKM sebagai program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). (Sumber: Kompastv/Ant)
Penulis : Ahmad Zuhad | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Eksekutif Institute of Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad meminta pemerintah tetap memberikan jaminan sosial atau bantuan sosial (bansos) bagi masyarakat saat pandemi Covid-19 telah berubah menjadi endemi.

Hal ini perlu menjadi bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Tauhid mengatakan, program PEN ini bisa tetap berjalan dengan anggaran lebih kecil.

"Program PEN harus tetap dilanjutkan dengan porsi menyesuaikan, mungkin dengan nilai lebih kecil," kata Tauhid di Jakarta, Selasa (19/10/2021), dikutip dari Antara.

Masyarakat menengah ke bawah masih memerlukan bantuan dari pemerintah melalui program bansos yang terus berlanjut.

Baca Juga: Mantan Menkeu Usul Pemerintah Beri Bansos Rp1,5 Juta per Keluarga, Anggarannya Tersedia

“Jaminan sosial atau bantuan sosial harus tetap ada, termasuk dukungan program untuk UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) tetap perlu. Jadi kalau kondisi nanti kembali memburuk, kita sudah menganggarkan untuk program-program seperti itu,” ujar Tauhid.

Lebih jauh, Tauhid menilai pemerintah lewat beberapa kementerian dan lembaga perlu mengintegrasikan program-program bansos yang begitu banyak.

"Perlu dijadikan sistem jaminan sosial terpadu yang terintegrasi antara kementerian dan lembaga dengan pendataan yang lebih baik dan tepat sasaran," ujar Tauhid.

Selanjutnya, UMKM juga mesti terus diberikan bantuan baik melalui kebijakan fiskal maupun nonfiskal. 

Misalnya, industri kesehatan dalam negeri yang memerlukan penguatan karena bahan baku industri masih mengandalkan impor.



Sumber : Kompas TV/Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x