Kompas TV religi beranda islami

Azan Disorot Media Asing, Muhammadiyah: Kalau Dikumandangkan Sempurna, Insya Allah Tidak Ganggu

Kompas.tv - 15 Oktober 2021, 11:27 WIB
azan-disorot-media-asing-muhammadiyah-kalau-dikumandangkan-sempurna-insya-allah-tidak-ganggu
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti. Beliau juga komentar soal azan yang dianggap berisik. Menurutnya azan jadi indah jika dikumandangkan sempurna (Sumber: doc. Muhammadiyah)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sekretaris Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah), Prof. Abdul Mu’ti memberikan komentar terkait ramainya kembali isu Azan dan Toa Masjid usai media asal Prancis, Agence France-Presse (AFP) menerbitkan liputan azan di Jakarta yang dianggap berisik dan menganggu kenyamanan sejumlah orang. 

Menurut Guru Besar Pendidikan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, suara azan jika dikumandangkan dengan tepat dan sempurna, maka akan indah. Tidak berisik. Bahkan beliau menilai, suara azan jika dikumandangkan sempurna akan terlihat indah.

“Adzan adalah panggilan yang sempurna. Karena itu adzan hendaknya dikumandangkan dengan sempurna, sepenuh jiwa, nada dan suara yang indah serta sistem tata suara yang sebaik-baiknya. Kalau adzan dikumandangkan dengan sempurna, Insya Allah tidak ada yang terganggu,” kata Abdul Mu’ti kepada KOMPAS TV melalui pesan daring, Jumat (15/1).

Baca Juga: Azan Disorot Media Asing, Begini Aturan Lengkap Penggunaan Suara Masjid dari Kemenag

Dalam liputan itu disebutkan, seorang muslimah bernama Rina, muslimah berumur 31 tahun—nama, tempat tinggal dirahasiakan AFP—disebut mengidap anxiety disorder (kecemasan) akibat azan di dekat rumahnya. Hal ini membuat Rina terkena insomnia, ia sulit  tidur dan sakit. Apalagi, jika azan itu berkumandang di malam atau dinihari.

Rina hanya salah satu contoh, dalam liputan itu, yang merasakan ketidaknyaman terkait azan ini. Namun, Rina dan banyak orang yang serupa tidak bisa--atau tidak berani, untuk sekadar komplain kepada pengurus masjid.

AFP juga menyebutkan keluhan ini sebenarnya mulai banyak, termasuk di media sosial, tapi tampaknya tidak terlalu signifikan berdampak dan memang tidak berani terang-terangan. Kebanyakan juga pakai nama samaran (anonim) untuk menyebut keluhan mereka.  

Apalagi pasca ada kejadian kasus Meiliana di Tanjung Balai pada 2018 lalu yang terkait langsung dengan azan. Hal serupa juga dialami pesohor Zaskiya Adya Mecca yang mendapatkan bully usai mengeluhkan hal sama terkait azan.

Liputan AFP itu juga menjelaskan tentang bagaimana di Indonesia, sebuah negeri mayoritas agama Islam terbesar di dunia memang negeri yang bagus soal toleransi agama, tapi untuk urusan toa dan masjid yang begitu mereka hormati, justru menimbulkan banyak ketidaknyamanan banyak orang, termasuk dari kalangan Muslim tersendiri.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x