Kompas TV regional berita daerah

Ganjar Pranowo Persilakan Perguruan Tinggi di Jawa Tengah Gelar Uji Coba PTM

Kompas.tv - 14 September 2021, 21:28 WIB
ganjar-pranowo-persilakan-perguruan-tinggi-di-jawa-tengah-gelar-uji-coba-ptm
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengecek pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di Kabupaten Klaten, Senin (13/9). (Sumber: ANTARA/HO-Humas Pemprov Jateng)
Penulis : Edy A. Putra | Editor : Fadhilah

SEMARANG, KOMPAS.TV – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mempersilakan perguruan-perguruan tinggi di wilayahnya untuk melakukan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM). Namun dia mengingatkan agar uji coba dilakukan dengan melibatkan pemerintah provinsi.

"Perguruan tinggi sudah ada di UNS model hybrid, kalau kami, saya izinkan, silakan uji coba. Tinggal kita koordinasi kalau di perguruan tinggi itu sedang ada uji coba. Menurut saya tidak apa-apa, dimulai," ujar Ganjar di Semarang, Selasa (14/9/2021).

Dalam kesempatan yang sama, dia juga mengingatkan sekolah-sekolah yang sudah diizinkan menggelar PTM, baik uji coba maupun terbatas, untuk membuat laporan harian sebagai akumulasi dalam pelaksanaan evaluasi mingguan.

"Tadi ada usulan pakar dari Undip (Universitas Diponegoro) agar diadakan evaluasi mingguan, maka menurut saya, laporan harian harus dibuat. Akumulasi harian itu nantinya untuk evaluasi mingguan," kata Ganjar.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Gelar Sayembara untuk Tangkap Pelaku Pembuang Limbah Bengawan Solo

Evaluasi tersebut, sambungnya, akan dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan terkait PTM ke depannya. Sebab, dalam beberapa kunjungan kerjanya ke daerah, masih ditemukan terjadinya pelanggaran protokol kesehatan (prokes) di sekolah.

"Buktinya saya waktu mampir di Klaten dan Boyolali, masih ada guru yang menyambut saya tidak pakai masker, siswa masuk tidak pakai masker walau cuma satu, duduk berdampingan. Ini kecil dan belum dilaksanakan, apalagi yang besar atau berat," ujarnya.

Karena itu, dia menilai perlu dilakukan edukasi secara terus-menerus dan persiapan yang matang baik di sisi sarana dan prasarana, maupun di sisi guru serta siswa.

"Seperti di Kota Tegal, misalnya, hampir 100 persen. Mereka ingin buka semuanya, tapi nanti dulu, harus dihitung kesiapan-kesiapannya yang ada. Jangan sampai kesiapan itu hanya klaim bahwa saya sudah siap, ora cukup. Harus diuji sarana dan prasarana, guru dan siswanya," tegasnya.

Baca Juga: Geram Karena Bengawan Solo Dicemari Limbah Ciu, Ganjar Janji Tindak Tegas Pencemar

 



Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x