Kompas TV regional kriminal

Kriminolog Menduga Kematian Ibu dan Anak di Subang Pembunuhan Berencana, Ini 3 Kemungkinan Motifnya

Kompas.tv - 5 September 2021, 17:08 WIB
kriminolog-menduga-kematian-ibu-dan-anak-di-subang-pembunuhan-berencana-ini-3-kemungkinan-motifnya
Suasana terkini lokasi kejadian pembunuhan yang berlokasi di Kampung Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin (30/8/2021). (Sumber: TribunJabar.id)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Purwanto

SUBANG, KOMPAS.TV - Kasus pembunuhan yang menimpa ibu dan anak di Kabupaten Subang, Jawa Barat, hingga kini masih menyimpan misteri. Polisi masih menyelidiki untuk mengungkap pembunuh keduanya.

Kriminolog Universitas Padjajaran (Unpad) Yesmil Anwar menduga pembunuhan terhadap Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu sebagai kasus pembunuhan berencana.

Baca Juga: Terungkap Pemilik Sepatu Putih yang Diendus Anjing Pelacak pada Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Diketahui, kasus pembunuhan berencana diatur dalam Pasal 340 KUH Pidana. Adapun ancaman pidananya minimal 20 tahun penjara, seumur hidup, dan maksimal pidana mati. 

Atas dugaannya itu Yesmil mengharuskan pihak kepolisian menemukan motif pelaku dalam kasus pembunuhan ibu dan anak tersebut.

Yesmil menjelaskan, tiga motif utama yang menyertai dalam setiap kasus pembunuhan berencana.

Pertama, adanya motif hubungan sosial. Kedua, hubungan asmara. Terakhir, motif kekuasaan dan harta.

"Ketiga motif tadi selalu menjadi latarbelakang dari orang yang melakukan tindak kejahatan," kata Yesmil Anwar dikutip dari TribunJabar pada Minggu (5/9/2021).

Baca Juga: Petunjuk Baru Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Bekas Tanah di Tubuh Korban dan Sepatu Putih

"Dengan demikian maka pihak kepolisian harus menelusuri kemungkinan dari ketiga motif tersebut."

Yesmil meyakini polisi sudah menelusuri tiga motif tersebut. Termasuk karakter korban dengan orang lain semasa hidupnya.

"Apakah ada kaitannya dengan masalah finansial, kekuasaan, atau hubungan sosial antara korban dan pelaku, termasuk karakter korban dengan orang lain semasa hidupnya," ucapnya.

Ia menambahkan, meskipun pendekatan motif merupakan cara klasik, tapi dalam ilmu kriminologi hal itu tetap menjadi penting untuk dilakukan.

Dengan demikian, temuan alat bukti, hasil pemeriksaan forensik, dan dugaan motif ini menjadi satu rangkaian dalam upaya menguak sebuah kasus pembunuhan.

Baca Juga: Kabar Terbaru Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Polisi Jemput Yosef dan Istri Mudanya

"Kecuali, apabila pelaku sudah terbuka, maka pendalaman motif menjadi nomor dua, yang penting faktanya sudah jelas atau tidak," ujar Yesmil.

Lebih lanjut, Yesmil menuturkan, pembunuhan tersebut telah direncanakan secara matang dengan melibatkan banyak pelaku. 

Itu sebabnya, kata dia, aksi pembunuhan tersebut sangat rapi dan hingga saat ini bahkan sulit dibuktikan.

Walau begitu, Yesmil menambahkan, aksi kejahatan yang melibatkan banyak orang sebetulnya merupakan poin yang bagus. Polisi bisa mendalami bukti forensik dari kondisi mayat korban.

"Sebetulnya kalau aksi kejahatan melibatkan beberapa orang yang dicurigai melakukannya, merupakan poin yang bagus untuk lebih mengutamakan bukti forensik dari kondisi mayat tersebut," ucapnya.



Sumber : TribunJabar


BERITA LAINNYA



Close Ads x