Kompas TV internasional kompas dunia

Direktur CIA Diam-Diam Temui Pemimpin Taliban di Kabul

Kompas.tv - 24 Agustus 2021, 21:26 WIB
direktur-cia-diam-diam-temui-pemimpin-taliban-di-kabul
Direktur Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (AS) CIA William Burns saat memberi kesaksian dalam pengarahan intelijen pada Senat AS di Gedung Capitol, Washington, AS, 14 April 2021. (Sumber: Saul Loeb/Pool via AP)
Penulis : Vyara Lestari

WASHINGTON, KOMPAS.TV – Direktur Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (AS) CIA diam-diam bertemu dengan pemimpin politik Taliban di Kabul, Afghanistan, Senin (23/8/2021). Pertemuan itu digelar di tengah ketegangan proses evakuasi puluhan ribu warga Afghanistan jelang tenggat waktu penarikan pasukan AS pada akhir bulan ini.  

Melansir Associated Press, Direktur CIA William Burns diam-diam menemui pemimpin politik utama Taliban Abdul Ghani Baradar di Kabul pada Senin. Pertemuan rahasia Burns dan Baradar ini pertama kali diungkap oleh The Washington Post pada Selasa (24/8/2021). Seorang sumber pejabat AS kemudian mengonfirmasi pertemuan ini pada Associated Press.

Menurut The Washington Post, Burns dan Baradar diperkirakan membicarakan isu kemungkinan perpanjangan tenggat waktu penarikan pasukan AS dari Afghanistan. Seharusnya, penarikan seluruh pasukan AS rampung pada 31 Agustus ini.

Baca Juga: Hindari Taliban, Pemain Timnas Sepak Bola Putri Afghanistan Berhasil Dievakuasi

Meski pekan lalu sempat mengisyaratkan kemungkinan perpanjangan waktu, pada Minggu (22/8/2021), Biden menyatakan tak akan memperpanjang tenggat waktu penarikan pasukannya dari Afghanistan. Namun, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson diperkirakan akan menekan Biden untuk memperpanjang tenggat waktu itu demi mengeluarkan sebanyak mungkin warga asing dan rakyat Afghanistan. Johnson akan bertemu dengan Biden pada Konferensi Tingkat Tinggi G-7 pada Selasa.

Namun, juru bicara Taliban Suhail Shaheen menyatakan, tanggal 31 Agustus merupakan “garis merah” yang tak boleh dilewati AS. Lewat wawancara dengan Sky News, Shaheen menegaskan, memperpanjang kehadiran AS di Afghanistan “akan memprovokasi reaksi”.

Peringatan Shaheen itu memberi sinyal bahwa Taliban kemungkinan akan bersikukuh menutup seluruh penerbangan dari bandara Kabul dalam waktu seminggu ke depan. Menutup pintu evakuasi pada akhir bulan ini, akan membuat entah berapa banyak warga Afghanistan dan para warga asing yang berharap dapat keluar dari Afghanistan, terlantar di negeri yang kacau itu.

Baca Juga: Konvoi Militer Taliban Kepung Garis Depan Panjshir, Pasukan Ahmad Massoud Bersiap

Hingga Selasa pagi, Gedung Putih menyatakan, sekitar 21.600 orang telah dievakuasi dengan aman keluar dari Afghanistan dalam jangka waktu 24 jam terakhir. Sebanyak 37 pesawat militer – terdiri dari 32 pesawat militer C-17 dan 5 pesawat C-130 – mengangkut 12.700 orang. Sekitar 8.900 orang lainnya diterbangkan menggunakan 57 penerbangan menggunakan pesawat sekutu AS.

Juru bicara Pentagon John Kirby menyatakan pada Senin, proses evakuasi yang dipercepat berhasil terlaksana sebagian karena koordinasi dengan para komandan Taliban. Mereka mengizinkan rombongan evakuasi mencapai bandara Kabul.

Hal serupa pula diamini oleh penasihat keamanan nasional Presiden AS Joe Biden, Jake Sullivan. Menurut Sullivan, AS terus berkoordinasi dengan Taliban untuk mencari jalan tambahan untuk mengevakuasi warga AS dan warga lainnya dengan aman ke bandara Kabul hingga akhir Agustus.

“Kami berbicara dengan Taliban setiap hari melalui jaringan politik dan keamanan,” jelas Sullivan.

Sejak 14 Agustus lalu, AS telah mengevakuasi dan memfasilitasi evakuasi lebih dari 58.000 orang keluar dari Afghanistan.

Baca Juga: Taliban Tolak Perpanjangan Waktu Evakuasi di Bandara Kabul, Amerika Serikat Kebut Penerbangan

 

 



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x