Kompas TV internasional kompas dunia

Perempuan Afghanistan Melahirkan di Atas Pesawat Militer AS, Pilot Lakukan Pendaratan di Jerman

Kompas.tv - 22 Agustus 2021, 16:23 WIB
perempuan-afghanistan-melahirkan-di-atas-pesawat-militer-as-pilot-lakukan-pendaratan-di-jerman
Pesawat militer AS mendarat di pangkalan Jerman setelah perempuan Afghanistan melahirkan di pesawat, Sabtu (21/8/2021). (Sumber: Twitter@AirMobilityCmd)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Gading Persada

RAMSTEIN, KOMPAS.TV - Pesawat militer Amerika Serikat (AS) memutuskan mendarat di pangkalan udara Jerman setelah salah seorang penumpangnya yakni seorang perempuan Afghanistan melahirkan di atas pesawat.

Pesawat militer Angkatan Udara (AU) AS C-17 mendarat di Pangkalan Militer Ramstein, Jerman, Sabtu (21/8/2021) karena kejadian itu.

Perempuan tersebut telah mengalami komplikasi dan akan melahirkan setelah meninggalkan Timur Tengah.

Seperti diungkapkan Komando Mobilitas Udara di Twitter dikutip dari Sky News, pilot pesawat memutuskan untuk mengurangi ketinggian demi meningkatkan tekanan udara di pesawat.

Baca Juga: Perempuan AS Dicambuk dan Menyaksikan Pembunuhan Taliban: Tolong Evakuasi Kami Pak Presiden

Hal itu dilakukan demi membantu menyelamatkan nyawa sang ibu.

Setelah mendarat, staf medis langsung menuju ke pesawat dan membantu persalinan perempuan tersebut.

“Bantuan dari Grup Medis 86 membantu ibu dari Afghanistan dan keluarganya di pesawat AU AS C-17 dengan callsign Reach 828, beberapa saat setelah ibu itu melahirkan seorang anak di atas pesawat saat mendarat di pangkalan Udara Ramstein, Jerman, 21 Agustus,” tambahnya.

Baca Juga: Menyedihkan, Saat Warga Afghanistan Berdesak-desakan Minta Dievakuasi, Sebagian Tewas!

Ibu dan bayinya pun kemudian dibawa ke fasilitas medis terdekat dan dikabarkan dalam kondisi yang baik.

Kejadian itu pun memancing pujian dari para pengguna Twitter.

“Mereka adalah pahlawan,” tutur salah satu warganet pada kolom komentar di postingan tersebut.

Ada juga yang mengungkapkan kebanggaannya sebagai warga AS juga terhadap militer mereka.



Sumber : Sky News


BERITA LAINNYA



Close Ads x