Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Perlambatan Ekonomi di AS dan China Dipandang Bisa Hambat Pertumbuhan Ekspor Indonesia

Kompas.tv - 20 Agustus 2021, 16:44 WIB
perlambatan-ekonomi-di-as-dan-china-dipandang-bisa-hambat-pertumbuhan-ekspor-indonesia
Ilustrasi ekspor impor. Indonesia perlu mewaspadai penurunan ekspor secara bulanan sebagai imbas lonjakan kasus Covid-19 di dalam negeri ataupun sejumlah negara. (Sumber: Tribunnews.com)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV – Indonesia perlu mewaspadai penurunan ekspor secara bulanan sebagai imbas lonjakan kasus Covid-19 di dalam negeri ataupun sejumlah negara.

Meski, tren surplus neraca perdagangan Indonesia memang terus berlanjut karena ditopang kenaikan harga komoditas dan pemulihan ekonomi sejumlah negara tujuan ekspor.

Diketahui, ekspansi China melambat sejak Juli 2021, sementera pemulihan ekonomi Amerika Serikat (AS) diperkirakan melambat karena varian Delta sehingga terjadi gelombang Covid-19.

Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), total nilai ekspor migas dan nonmigas Indonesia pada Juli 2021 sebesar 17,7 miliar dolar AS, sedangkan impornya 15,11 miliar dolar AS.

Dengan demikian, neraca perdagangannya surplus 2,59 miliar dolar AS, melanjutkan tren surplus selama 15 bulan berturut-turut.

Ekspor dan impor nonmigas Indonesia secara tahunan tumbuh cukup signifikan, tetapi secara bulanan justru turun.

Nilai ekspor nonmigas pada Juli 2021 mencapai 16,71 miliar dolar AS atau tumbuh 28,26 persen dari Juli 2020.

Namun, jika dibandingkan Juni 2021, nilai ekspor nonmigas justru turun 3,46 persen.

Begitu pun dengan impor nomigas Indonesia yang tumbuh 40,21 persen secara tahunan pada Juli 2021 menjadi 13,33 miliar dolar AS.

Akan tetapi, jika dibandingkan secara bulanan, nilai impor nonmigas Indonesia turun sebesar 10,67 persen.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Disokong Ekspor, Ekonom: Peningkatan Ekspor Harus Disertai Diversifikasi Produk



Sumber : Kompas.id


BERITA LAINNYA



Close Ads x