Kompas TV internasional kompas dunia

Perbatasan dengan Afghanistan hingga Laut China Selatan, Xi Jinping Desak Siapkan Kekuatan Militer

Kompas.tv - 1 Agustus 2021, 17:37 WIB
perbatasan-dengan-afghanistan-hingga-laut-china-selatan-xi-jinping-desak-siapkan-kekuatan-militer
Presiden China, Xi Jinping. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Aryo Sumbogo | Editor : Purwanto

BEIJING, KOMPAS.TV - Presiden China, Xi Jinping meminta pimpinan militernya untuk memperkuat solidaritas dengan Partai Komunis China (PKC).

Mengingat saat ini di China tengah ada peringatan potensi konflik bersenjata dan masalah keamanan di perbatasan dengan Afghanistan.

Melansir Newsweek, Jumat (30/7/2021), Xi Jinping menyebut China harus siap berjuang secara militer, karena Amerika Serikat (AS) akan menarik diri dari Afghanistan pada 11 September mendatang.

Ia juga membuat pernyataan tentang peningkatan kekuatan militer Negeri Tirai Bambu itu jelang peringatan 94 tahun pembentukan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA).

Baca Juga: Kian Mesra dengan China, Taliban Janji Tak Bantu Esktrimis Uighur

Selama beberapa bulan terakhir, para pejabat Beijing menyatakan keprihatinan terkait penarikan diri AS dari Afghanistan yang bisa memicu kebangkitan Taliban dan mengundang ketidakstabilan regional.

Bersama Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, Xi Jinping pun melihat keputusan AS tersebut dapat memberi basis operasi teror untuk separatis Uighur.

Wang Yi diketahui sempat menjamu delegasi Taliban yang dipimpin kepala komite politik kelompok itu, Mullah Abdul Ghani Baradar, Rabu (28/7/2021).

Sementara itu, di Laut China Selatan, kapal perang angkatan laut Inggris dan AS terpantau terus meningkatkan pasukan guna menantang klaim Beijing atas perairan perdagangan internasional itu.

"Dalam proses untuk membangun negara sosialis modern dan mewujudkan tujuan seratus tahun kedua, pertahanan nasional dan militer harus ditempatkan pada posisi yang lebih penting," ujar Xi Jinping, seperti dikutip dari South China Morning Post, Jumat.

"Tak ketinggalan, konsolidasi pertahanan nasional dan militer yang kuat juga harus mulai dipercepat," lanjutnya.

"Kita harus bertahan dalam memperkuat keseluruhan perencanaan perang dan membuat persiapan untuk perjuangan militer," tandasnya.

Baca Juga: Sejumlah Kapal Induk Penyerang Inggris Masuk Laut China Selatan, China Siap Berperang

Jurnal Qiushi mencatat bahwa Xi Jinping juga memerintahkan anggota PLA untuk benar-benar setia kepada PKC.

Menurut Xi Jinping, sistem kepemimpinan absolut seperti itu dapat menjadi keuntungan militer bagi China dibanding demokrasi Barat.

Setelah mengambil alih pimpinan Komisi Militer Pusat delapan tahun lalu, secara konsisten, Xi Jinping mendorong PLA untuk selalu siap sedia berperang di medan mana pun.

Tak hanya itu, Xi Jinping juga memimpin perombakan besar-besaran terhadap kekuatan militer China pada tahun 2015 dengan masksud modernisasi.

Jumat kemarin, dengan sentimen yang sama, Xi Jinping pun mendesak para pemimpin militer dan partai untuk mendorong perkembangan teknologi besar-besaran di dalam angkatan bersenjata.

"Penting untuk mempromosikan kemandirian ilmiah dan teknologi tingkat tinggi, mempercepat penelitian tentang teknologi inti utama, mempercepat pengembangan teknologi strategis, mutakhir, dan inovatif," tuturnya.



Sumber : Kompas TV/Newsweek/South China Morning Post


BERITA LAINNYA



Close Ads x