Kompas TV regional peristiwa

Fakta Pasien Covid-19 di Toba, Berawal dari Kabur saat Isolasi Mandiri Hingga Diikat Warga

Kompas.tv - 25 Juli 2021, 15:37 WIB
Penulis : Theo Reza

TOBA, KOMPAS.TV - Kasus video viralnya pasien terpapar covid-19 yang diikat dan dipukuli warga di Kabupaten Toba, Sumatera Utara disebut karena berusaha merangkul warga sekitar termasuk bidan desa yang hendak memeriksa kesehatannya.

Bupati Toba Poltak Sitorus, Kapolres Toba dan Polda Sumatera Utara mendatangi langsung Desa Pardomuan lokasi terjadinya dugaan penganiayaan di dalam video yang viral untuk mencari tahu kronologis dan keterangan dari pihak warga serta Kepala Desa.

Kepala Desa menyebut bahwa awalnya mereka membawa Pasien Covid-19 yang juga merupakan Warga Mereka untuk dilakukan isolasi mandiri sesuai dengan arahan dari dinas kesehatan dan satgas covid-19 pemerintah Kabupaten Toba.

Namun tak berapa lama Pasien keluar dari lokasi isolasinya.

Baca Juga: Viral Pasien Covid-19 Dipukuli Warga di Toba, Keluarga Lapor Polisi

Saat keluar, Pasien berusaha menemui dan merangkul warga lainnya sehingga warga merasa khawatir akan penyebaran penyakit. Bahkan pasien juga disebut berusaha merangkul dan mengejar istri serta anaknya.

Seorang bidan desa yang hendak memeriksa kesehatannya juga hendak dirangkul dan membuat warga Desa Pardomunan tidak nyaman.

Kepala Desa yang mengetahui kejadian itu langsung menuju lokasi dan melihat warga sudah mengamankan pasien dengan kakinya diikat menunggu kedatangan tim satgas kabupaten.

Sementara itu, Kepolisian Menyebut bahwa warga tidak ada memiliki niatan untuk melakukan kekerasan atau penganiayaan kepada selamat.

Warga berusaha mengamankan pasien yang terpapar dan semuanya sudah dengan prosedur penanganan covid-19.

Baca Juga: Geger Pasien Covid-19 Dikeroyok Sejumlah Warga, Ini Penjelasan Kabid Humas Polda Sumatera Utara

Keluarga juga telah  membantah bahwa pasien mengalami gangguan kejiwaan dan keluarga telah melaporkan tindak kekerasan tersebut ke pihak kepolisian.

Video Editor: Vila Randita



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x