Terkait Tes Wawasan Kebangsaan, Firli Bahuri: Tidak Ada Niat KPK Usir Pegawai

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) Firli Bahuri menegaskan tidak ada niat untuk memberhentikan pegawainya melalui tes wawasan kebangsaan.

Ketua KPK ini mengungkapkan, proses pengalihan pegawai KPK menjadi ASN telah ditetapkan secara matang oleh lembaga antirasuah tersebut.

"Kami bekerjasama dan berkoordinasi dengan seluruh pihak yang dapat berdampak terhadap pelaksanaan undang-undang, karena sesungguhnya KPK adalah pelaksanaan undang-undang," kata Firli, Rabu (5/5/2021). 

Dalam kesempatan itu, dia menyanyangkan adanya isu-isu yang muncul terkait tes wawasan kebangsaan tersebut.

Baca Juga: MK Cabut Izin Dewas Soal Penyadapan, MAKI: Itu Untungkan KPK dari Sisi Independensi dan Kecepatan

Firli menyebut ada pihak yang mengaku memiliki informasi dan membocorkannya tanpa menunggu pengumuman resmi dari KPK.

"Saya dan kami semua insan KPK menyayangkan ada pihak-pihak yang mengambil suatu sikap dan telah menjadikan korban pihak yang mengaku memiliki informasi, dan membocorkan informasi tanpa menunggu pengumuman resmi dari KPK," jelasnya. 

Kendati demikian, Firli menyampaikan terima kasih kepada pemerintah terkait pengalihan pegawai KPK menjadi ASN. 

"Banyak honorer yang belum diangkat menjadi ASN, KPK diberi kesempatan untuk beralih menjadi ASN. Untuk itu, kami menyampaikan terima kasih kepada pemerintah," ungkap Firli. 

Baca Juga: Beredar Pertanyaan Tes Wawasan Kebangsaan KPK, Dari UU ITE, Rizieq Shihab, hingga Budaya Barat

Lebih lanjut dia menegaskan keputusan yang diambil oleh KPK tidak ada pengaruh atau desakan dari pihak luar. 

Ketua KPK ini juga menuturkan tidak ada niat KPK untuk mengusir pegawainya melalui tes wawasan kebangsaan. 

"Selanjutnya tentu kami segenap insan KPK ingin menegaskan pada kesempatan sore hari ini, tidak ada kepentingan KPK, apalagi kepentingan pribadi maupun kelompok, dan tidak ada niat KPK untuk mengusir insan KPK dari lembaga KPK," tegas dia.

"Kita sama-sama berjuang untuk memberantas korupsi, kita sama-sama lembaga sebagai penegak undang-undang," lanjut Firli. 

Baca Juga: Peneliti ICW: Pemecatan Pegawai Tak Lolos Tes Wawasan Kebangsaan Jadi Episode Terakhir Membunuh KPK