Kompas TV nasional peristiwa

Munarman Bantah Terlibat soal Temuan Benda Mencurigakan Bertuliskan "FPI Munarman" di Depok

Kompas.tv - 5 April 2021, 18:25 WIB
munarman-bantah-terlibat-soal-temuan-benda-mencurigakan-bertuliskan-fpi-munarman-di-depok
Sebuah benda terbungkus plastik hitam ditemukan di Jalan Grogol, Limo, Kota Depok, Minggu (4/4/2021) malam. Laporan Tribun Jakarta, bungkus benda tersebut bertuliskan FPI Munarman. (Sumber: TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)
Penulis : Fadhilah | Editor : Hariyanto Kurniawan

DEPOK, KOMPAS.TV - Masyarakat Limo, Kota Depok, Jawa Barat dihebohkan dengan penemuan sebuah benda terbungkus plastik hitam pada Minggu (4/4/2021) malam. Penemuan benda mencurigakan tersebut diketahui terdapat tulisan “FPI Munarman”.

Menanggapi itu, eks Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) Munarman membantah keterkaitan dirinya dengan temuan benda tersebut.

Baca Juga: Gegana Amankan Benda Bertuliskan “FPI Munarman” yang Ditemukan di Depok

Polisi hingga kini belum mengungkapkan isi benda tersebut. Namun, pantauan Tribun Jakarta di lokasi menyebutkan bahwa bungkus itu berisi kaleng dan magasin serta beberapa peluru.

"Go***k sekali kalau ada orang mau meneror lalu menuliskan namanya sendiri. Ket*l*lan macam apa lagi yang dipertontonkan kepada rakyat di negeri ini," kata Munarman, Senin (5/4/2021).

"Sudahlah, berhenti memfitnah orang," sambung Munarman yang juga kuasa hukum mantan pimpinan FPI Rizieq Shihab itu.

Dia pun tak menjawab ketika ditanya siapa pihak yang diduga berada di balik temuan benda mencurigakan tersebut.

Munarman hanya menyinggung mengenai kasus penembakan enam laskar FPI di Tol Jakarta-Cikampek KM 50.

"Pertanggungjawabkan saja pembantaian enam orang yang dibunuh di KM 50. Ini nanti di akhirat akan jadi persoalan besar bagi para pembunuhnya," katanya.

Ia pun menyinggung media-media jangan mau menjadi corong propaganda kekuatan zalim.

"Media-media juga, jangan mau jadi corong propaganda kekuatan zalim, karena nanti juga akan dipertanggungjawabkan di akherat," pungkasnya.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x