Kompas TV internasional kompas dunia

Fokus Bisnis 5G, Nokia akan Pangkas 10.000 Karyawan

Kompas.tv - 17 Maret 2021, 11:15 WIB
fokus-bisnis-5g-nokia-akan-pangkas-10-000-karyawan
Ilustrasi 5G (Sumber: Shutterstock)
Penulis : Dina Karina | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Perusahaan telekomunikasi asal Finlandia, Nokia, berencana mengurangi jumlah tenaga kerjanya. Yaitu antara 5.000 hingga 10.000 pekerja dalam dua tahun kedepan, atau sekitar 11% dari total jumlah pekerja Nokia.

Hal itu dilakukan karena Nokia ingin mengembangkan bisnis 5G dan komputasi awan. Nokia saat ini memiliki lebih dari 90.000 karyawan di seluruh dunia dan telah memangkas ribuan pekerja sejak 2015.

Nokia mempekerjakan hampir 40.000 orang di Eropa, 20.500 di kawasan Asia-Pasifik, 13.700 di China, 12.000 di Amerika Utara, dan 3.700 di Amerika Latin.

Baca Juga: Xiaomi Mi 10 dan Mi 10 Pro Resmi Melenggang, Dukung 5G serta Kamera 108 MP

"Ini diharapkan dapat menurunkan basis biaya perusahaan sekitar € 600 juta pada akhir 2023," kata perwakilan Nokia seperti dikutip dari CNN, Rabu (17/3/2021).

Namun, Nokia akan tetap merekrut pegawai baru yang punya kemampuan di bidang 5G. Nokia juga bekerja sama dengan Amazon Web Services dan Google Cloud untuk mengembangkan aplikasi baru untuk teknologi 5G.

Nokia juga menggandeng Microsoft untuk membangun solusi komputasi (cloud) untuk bisnis dan mengumumkan kemitraan dengan NASA pada bulan Oktober lalu, sebagai upaya untuk menempatkan jaringan 4G di bulan.

Baca Juga: Moskow, Rusia Uji Coba Jaringan Pertama 5G di Tempat Umum

"Kami meningkatkan kualitas produk dan daya saing biaya, serta berinvestasi pada keterampilan dan kapabilitas yang tepat," kata CEO Nokia, Pekka Lundmark.

Dalam bisnis 5G, Nokia memang tertinggal dari Ericsson dan Huawei. Hal itu karena Ericsson, yang berbasis di Swedia, berhasil membangun jaringan 5G lebih cepat dan mencapai target keuntungan lebih cepat dari yang diharapkan.

Meski tertinggal dari Huawei dalam soal 5G, Nokia bisa mendapat keuntungan dari keputusan Inggris untuk melarang Huawei dari jaringan telekomunikasi 5G-nya. Nokia pun percaya diri untuk mengganti peralatan Huawei di jaringan Inggris.

Setelah menjual bisnis ponselnya kepada Microsoft, Nokia kini fokus pada bisnis peralatan telekomunikasi.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x