Kompas TV internasional kompas dunia

Enam Pengunjuk Rasa Tewas Dibunuh Aparat Keamanan Myanmar Hari Ini

Kompas.tv - 13 Maret 2021, 17:44 WIB
enam-pengunjuk-rasa-tewas-dibunuh-aparat-keamanan-myanmar-hari-ini
Para pengunjuk rasa mengangkat tangan dengan tangan terkepal selama demonstrasi anti-kudeta di Mandalay, Myanmar, Sabtu, 13 Maret 2021. Setidaknya enam pengunjuk rasa dibunuh oleh pasukan keamanan di Myanmar, hari Sabtu, (13/03/2021) seperti dikatakan saksi dan media yang dikutip Reuters, Sabtu (13/03/2021). (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo

YANGON, KOMPAS.TV - Setidaknya enam pengunjuk rasa dibunuh oleh pasukan keamanan di Myanmar, hari Sabtu, (13/03/2021) seperti dikatakan saksi dan media yang dikutip Reuters, Sabtu (13/03/2021). Pembunuhan itu terjadi saat para aktivis melakukan peringatan kematian seorang siswa pada hari Sabtu yang pembunuhannya pada tahun 1988 memicu pemberontakan melawan pemerintah militer.

Tiga orang tewas dan beberapa lainnya cedera ketika polisi melepaskan tembakan pada protes duduk di Mandalay, kota terbesar kedua Myanmar, dua saksi mengatakan kepada Reuters.

Satu orang lagi tewas di pusat kota Pyay dan dua lainnya tewas dalam tembakan polisi di ibukota komersial Yangon semalam, media domestik melaporkan.

Baca Juga: Polisi Myanmar yang Kabur ke India Capai 200 Orang, Enggan Layani Junta Militer Jadi Alasan

"Pasukan keamanan awalnya menghentikan ambulans untuk menjangkau orang-orang yang terluka dan baru mengizinkan ambulans masuk setelah beberapa lama," kata seorang pengunjuk rasa berusia 23 tahun di Pyay kepada Reuters, meminta untuk tidak disebutkan namanya karena takut akan pembalasan.

"Pada saat mereka mengizinkannya, salah satu yang terluka menjadi kritis dan dia kemudian meninggal."

Kematian itu terjadi ketika para pemimpin Amerika Serikat, India, Australia dan Jepang bersumpah untuk bekerja sama memulihkan demokrasi di negara Asia Tenggara itu.

Lebih dari 70 orang telah tewas di Myanmar dalam protes yang meluas terhadap kudeta 1 Februari oleh militer, kata kelompok advokasi Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x