Kompas TV internasional kompas dunia

Ngeri! Divisi Militer Myanmar Yang Diterjunkan Untuk Bungkam Aksi Demonstrasi Ini Terkenal Kejam

Kompas.tv - 5 Maret 2021, 23:05 WIB
ngeri-divisi-militer-myanmar-yang-diterjunkan-untuk-bungkam-aksi-demonstrasi-ini-terkenal-kejam

Tentara Myanmar berjaga-jaga di jalanan Yangon dengan artileri berat untuk menghadapi demonstran. (Sumber: DVB via AP)
Penulis : Vyara Lestari

YANGON, KOMPAS.TV – Sejumlah foto dan video yang merekam aksi kebrutalan polisi Myanmar dalam merespon aksi demonstrasi di Myanmar, membuat dunia internasional terperangah. Amerika Serikat (AS) menyebut foto-foto dan video tentang kebrutalan aparat polisi itu dengan “mengerikan!” dan mendesak agar mereka segera membebaskan ribuan demonstran dan jurnalis yang ditangkap.  

Baca Juga: Situasi Myanmar Mencekam, WNI Diimbau Pulang Oleh KBRI Yangon

Namun, kekejaman tentara Myanmar disebut-sebut jauh lebih mengerikan ketimbang polisi Myanmar. Associated Press melaporkan, pasukan militer yang dikerahkan di kota-kota di Myanmar untuk meredam aksi demonstrasi, terkenal dengan taktik kontra pemberontakan mereka yang brutal dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang dilakukan.    

Di Yangon, personil militer Divisi Infantri Ringan ke-77 telah dikerahkan selama protes anti-kudeta berlangsung. Pada 2007, divisi ini diterjunkan di Yangon untuk menekan protes anti-junta dengan menembaki para demonstran. Sejumlah saksi mata menyebut divisi ini bahkan dengan keji menggilas para demonstran dengan truk mereka.

Baca Juga: Min Aung Hlaing yang Kini Pimpin Myanmar, Ternyata Terlibat Dalam Genosida Muslim Rohingya

Divisi Infantri Ringan ke-99 juga diterjunkan, termasuk di Mandalay. Divisi ini kondang dengan aksi kontra pemberontakan mereka terhadap etnis minoritas di Myanmar, termasuk aksi mereka memimpin aksi serangan brutal yang menyebabkan lebih dari 700 ribu muslim Rohingya mengungsi dari provinsi Rakhine ke Bangladesh. Divisi ini juga dituding telah melakukan serangkaian kejahatan perang di provinsi Shan, kawasan etnis minoritas lain di Myanmar pada tahun 2016 hingga awal tahun 2017.

Baca Juga: Viral Polisi Myanmar Tembak Mati Demonstran dari Jarak Dekat, Ini Kata Utusan PBB

Divisi Infantri Ringan ke-33 juga terlibat dalam penembakan 2 orang demonstran di Mandalay pada akhir Februari lalu. Dilansir dari laporan Reuters, divisi infantri ini merupakan salah satu unit yang berperan dominan dalam konflik 2017 saat tentara menggelar operasi militer di Myanmar barat untuk membantai etnis Rohingya. Divisi ini juga memimpin operasi di Desa Inn Din, dan bersama sejumlah warga Budha, mereka membantai 10 lelaki dan bocah Rohingya di sana.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x