Kompas TV nasional peristiwa

Wacana Menyandingkan Moeldoko-Ibas, Politikus Demokrat Ingatkan Adu Domba

Kompas.tv - 26 Februari 2021, 07:10 WIB
wacana-menyandingkan-moeldoko-ibas-politikus-demokrat-ingatkan-adu-domba
Seluruh Ketua DPD Partai Demokrat se-Indonesia membacakan ikrar setia, tunduk, dan patuh pada konstitusi Partai Demokrat yang telah menetapkan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ketua umum yang sah, Selasa (23/2/2021) di Cikeas, Bogor, Jawa Barat. Pembacaan ikrar ini disaksikan langsung oleh AHY. (Sumber: DPP Partai Demokrat)
Penulis : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Wacana menyandingkan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko dan Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, yang tak lain adalah adik dari Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dinilai politikus Partai Demokrat sebagai upaya adu domba. "Janganlah pula mengadu domba antara AHY dan Ibas, tidak etis," kata politikus Partai Demokrat Herman Khaeron, Kamis (25/2/2021).

Menurut Herman, wacana itu digulirkan oleh Kader Muda Demokrat (KMD),  sayap muda di Partai Demokrat yang pada saat  Kongres V PD Jakarta, memilih AHY sebagai ketua umum. "Pada kongres V mereka  memilih Ketum AHY secara aklamasi dan  mereka juga pemilik hak suara kongres," tambah Herman.

Baca Juga: Soal Ambil Alih Partai Demokrat, Moeldoko: Saya Tidak Tahu Situasi Itu


Sebelumnya, KMD mendorong nama Moeldoko sebagai Ketum Partai Demokrat didampingi Ibas sebagai  Sekjen.  "Karena kita anggap beliau (Moeldoko) lebih egaliter, lebih humanis, memiliki strong leadership. Kepemimpinan kuat itu secara intelektualitas, kuat secara emosionalitas, dan kuat secara spritualitas," ujar Ketua Umum DPP Kader Muda Demokrat Aswin Ali Nasution di Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (25/2/2021).

Baca Juga: Moeldoko Tepis Tudingan SBY Soal Isu Kudeta Demokrat

Nama Moeldoko muncul karena dituding sebagai otak yang akan mengambilalih Partai Demokrat. Bahkan Ketua Majelis Tinggi PD Susilo Bambang Yudhoyono menyebutkan dirinya "turun gunung" karena upaya merebut paksa partai tidak juga berhenti meski sudah diperingatkan. Caranya,  kelompok yang akan merebut itu  mendatangi pengurus bawah  dengan iming-iming uang.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x