Kompas TV internasional kompas dunia

Thailand Akan Uji Klinis Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri

Kompas.tv - 19 Februari 2021, 23:34 WIB
thailand-akan-uji-klinis-vaksin-covid-19-buatan-dalam-negeri
Ilustrasi vaksin Covid-19. Thailand akan memasuki tahap pertama uji klinis kepada manusia, vaksin mRNA untuk melawan virus Corona yang dikembangkan oleh Universitas Chulalongkorn Thailand, demikian disampaikan seorang pejabat di universitas seperti dikutip Xinhua, Jum'at, (19/02/2021)(Sumber: SHUTTERSTOCK/solarseven)
Penulis : Edwin Shri Bimo

BANGKOK, KOMPAS.TV - Thailand akan memasuki tahap pertama uji klinis kepada manusia, vaksin mRNA untuk melawan virus Corona yang dikembangkan oleh Universitas Chulalongkorn Thailand, demikian disampaikan seorang pejabat di universitas seperti dikutip Xinhua, Jum'at, (19/02/2021).

Dalam konferensi pers pada Kamis (18/02/2021), Kiat Ruxrungtham, yang bertanggung jawab atas proyek pengembangan vaksin di universitas tersebut, mengonfirmasi bahwa vaksin mRNA ChulaCov19 akan diujicobakan pada manusia pada akhir April atau awal Mei, menyusul hasil yang memuaskan dari uji coba sebelumnya pada tikus dan kera.

Seperti dikutip dari US National Library of Medicine situs clinicaltrials.gov, hari Jum'at, (19/02/2021) penelitian Universitas Chulalangkorn ini dilakukan dalam dua tahap.

Fase pertama dari studi ini akan menilai keamanan, tolerabilitas dan reaktivitas terhadap vaksin Covid-19 (ChulaCov19 messenger ribonucleic acid) yang diberikan pada berbagai dosis melalui otot di antara orang dewasa yang sehat dan lansia usia 65-75 tahun, dengan total 96 peserta.

Baca Juga: Eks Menkes Inisiasi Vaksin Nusantara, Vaksin dari Sel Dendritik

Tahap 2 akan dilanjutkan tergantung pada hasil dari tahap 1 studi. Tahap kedua dari studi ini akan menilai apakah vaksin dapat mengaktifkan sistem kekebalan atau tidak (total 600 peserta) di antara orang dewasa yang sehat dan lansia.

Jika uji coba vaksin mRNA pada manusia berhasil, perusahaan Thailand Bionet Asia akan memproduksi satu sampai lima juta dosis vaksin tersebut hingga akhir tahun ini, ujar Kiat.

Pihak universitas masih menyempurnakan versi terbaru dari vaksin tersebut untuk memerangi varian baru coronavirus, tambahnya.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x