Kompas TV internasional kompas dunia

Covid-19 Belum Usai, Ebola Kembali Mewabah di Kongo

Kompas.tv - 8 Februari 2021, 08:19 WIB
covid-19-belum-usai-ebola-kembali-mewabah-di-kongo
Petugas kesehatan tengah disiram kesehatan saat bekerja di pusat perawatan Ebola, 2018 lalu. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Haryo Jati

KINSHASA, KOMPAS.TV - Wabah Covid-19 belum usai, Kongo kembali dilanda wabah Ebola. Hal itu diungkapkan oleh pejabat kesehatan Republik Demokratik Kongo.

Wabah Ebola dilaporkan terjadi di sebelah timur negara tersebut, Minggu (7/2/2021) waktu setempat.

Wabah ini menjadi yang keempat dalam kurang dari tiga tahun terakhir.

Baca Juga: Joe Biden Ungkapkan Syarat Jika Iran ingin Sanksi Ekonomi Diangkat

Menteri Kesehatan Kongo, Eteni Longondo mengatakan, pada 3 Februari lalu, seorang wanita tewas di Butembo, Provinsi Kivu Utara.

Dari hasil tes medis wanita tersebut, dia diyakini terinfeksi virus Ebola.

Wanita tersebut yang berasal dari desa di dekat Biena, sempat sakit beberapa hari sebelum melakukan tes.

Baca Juga: Musim Kudeta, Presiden Haiti Tangkap 20 Orang yang Dituduh Akan Gulingkan Kekuasaannya

Dia kemudian pergi ke rumah sakit di Butembo, namun tewas sebelum menerima hasilnya.

“Pemerintah saat ini mulai melakukan pelacakan kepada semua orang yang pernah melakukan kontak dengannya untuk mencoba memberantas epidemic ini secepat mungkin,” ujarnya dikutip AP.

Asisten Profesor di Departemen Medis Mikrobiologi dan Penyakit Menular Universitas Manitoba Kanada, Jason Kindrachuk mengungkapkan kekhawatirannya akan wabah ini.

Baca Juga: Ambisius! Biden Akan Gunakan Semua Stadion NFL Untuk Vaksinasi Massal

Kindrachuk, yang sempat melakukan penelitian dari penyintas wabah Ebola Afrika Barat 2014-2016 mengatakan wabah Ebola yang baru akan berdampak pada rapuhnya sistem kesehatan di Kongo, khususnya setelah kemunculan Covid-19.

“Meski ada harapan bahwa identifikasi awal dari wabah ini bisa secepatnya menolong pencegahan wabah ini, kembalinya wabah Ebola dan Covid-10 telah membuat sistem kesehatan Kongo pada batasnya, dan ini bisa memberikan tekanan yang jauh lebih besar pada sistem yang sudah lebih dulu menyulitkan,” ujarnya.

Di Kongi sendiri, wabah terbatu ini menjadi yang ke-12 kalinya terjadi sejak Eobola ditemukan pada 1976.

Baca Juga: Penderita Covid-19 Melahirkan Saat Koma, Bertemu Bayinya Setelah 75 Hari Berjuang Untuk Sembuh

Juga muncul hanya kurang dari tiga bulan setelah wabah di sebelah barat Provinsi Equateur.

Pada wabah 2018 di sebelah timur Kongo, menjadi yang paling mematikan kedua di dunia.

Membunuh 2.299 orang sebelum akhirnya berakhir pada Juni 2020.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x