Kompas TV regional berita daerah

Forpi Yogyakarta: PPKM Berjilid-Jilid pun Tak Efektif Kalau Pelanggaran Prokes Tetap Ada

Kompas.tv - 2 Februari 2021, 15:20 WIB
forpi-yogyakarta-ppkm-berjilid-jilid-pun-tak-efektif-kalau-pelanggaran-prokes-tetap-ada
Salah satu lokasi tempat makan di Kota Yogyakarta yang tak mengindahkan protokol kesehatan (prokes) saat pemberlakuan PPMK, Senin malam (1/2/2021). (Sumber: Forpi Kota Yogyakarta)
Penulis : Gading Persada

YOGYAKARTA,KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tak efektif menekan kasus Covid-19 juga mendapat tanggapan dari sejumlah stakeholder di daerah. 

Seperti Forum Pemantau Independen (Forpi) Kota Yogyakarta yang menilai pernyataan tersebut akan jadi tak bermakna jika masyarakat tak mengindahkan protokol kesehatan (prokes) saat beraktivitas. 

"PTKM atau PPKM berjilid-jilid pun tidak akan efektif jika pelanggaran prokes terus ada dan evaluasi secara menyeluruh serta tuntas harus dilakukan," tegas anggota Forpi Kota Yogyakarta Baharudin Kamba, Selasa (2/2/2021).

Baca Juga: Jokowi Nilai PPKM Tak Efektif, Netizen Usul Ganti Istilah: PPKN, IPA, IPS...

Menurut Kamba, masyarakat secara luas juga harus diedukasi dan sosialisasi secara konsisten tentang tujuan dari PPKM tersebut. Meski begitu, Forpi juga sepakat dengan pernyataan Presiden Jokowi bahwa penerapan PPKM ternyata tak berjalan efektif. 

"Kami contohkan di Yogyakarta yang tren kasus Covid-19 masih tinggi karena masih di angka ratusan kasus perhari dan masa tanggap darurat di DIY diperpanjang lagi mulai 1 hingga 28 Februari 2021, maka efektivitas PPKM menjadi tanda tanya? Seberapa efektif kah," tutur Kamba. 

Terkait adanya usulan bahwa PPKM seyogyanya juga harus diterapkan di seluruh kota kabupaten se Pulau Jawa Bali, Kamba menilai usulan itu tak salahnya untuk direalisasikan.

Baca Juga: Jokowi Anggap PPKM Tak Efektif, Ganjar Pranowo: Saya Usul Seluruh Kabupaten Kota Jawa Bali Ikut PPKM

Sebab orang yang masuk Pulau Jawa dan Bali tidak hanya dari warga setempat, melainkan bisa jadi berasal dari luar Pulau Jawa dan Bali. 

"Namun, kalau ada usulan adanya penerapan lockdown maka harus disiapkan semuanya. Misalnya kebutuhan sembako masyakat termasuk anggarannya karena kondisi saat ini ekonomi semakin sulit. Yang penting itu adalah mengingatkan kepada semua mulai dari keluarga terdekat untuk senantiasa mematahui prokes," tutur dia. 

Terkait penerapan PPKM di Kota Yogyakarta, Kamba menyebutkan pihaknya masih sering menemukan kerumunan di sejumlah tempat umum yang terjadi di malam hari.

Celakanya, ditemukan pula sejumlah personel Satpol PP juga tak tampak berjaga atau melakukan razia. 

Baca Juga: Jokowi Anggap PPKM Tak Berjalan Efektif, Wakil Ketua DPR: Pemerintah Harus Waspadai Libur Panjang

"Kebijakan Satpol PP DIY yang menyita puluhan KTP selama 1 × 24 jam dan sebanyak 1.055 pelanggaran protokol kesehatan tidak memakai masker atau memakai masker tetapi tidak benar, ternyata juga terbukti tidak menurunkan angka," jelas Kamba. 

Atas dasar itu Forpi Kota Yogyakarta menyarankan bahwa sudah saatnya semua stakeholder termasuk para epidemiolog dari semua kampus yang ada di DIY duduk bersama merumuskan formula yang pas agar PPKM memberikan efek pada penurunan angka Covid-19.

"Jika PTKM (PPKM) tidak menurunkan angka Covid-19 dan menurunkan perekonomian warga, lantas ngapain PPKM," tutup Kamba. 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x