Kompas TV internasional kompas dunia

Diserang ISIS, 11 Pasukan Hashed al-Shaabi Tewas

Kompas.tv - 24 Januari 2021, 17:40 WIB
diserang-isis-11-pasukan-hashed-al-shaabi-tewas
Ilustrasi teroris kelompok kriminal bersenjata ISIS (Sumber: Shutterstock/Kompas)
Penulis : Rizky L Pratama

SAMARRA, KOMPAS.TV – Setidaknya ada 11 pasukan Hashed al-Shaabi yang didukung Irak tewas setelah kelompok ISIS melakukan penyergapan di utara ibu kota pada Sabtu (23/1/2021).

Sumber keamanan Hashed al-Shaabi mengatakan ISIS menggunakan senjata SALW dan penutup muka ketika menyerang pasukannya di timur Tikrit, ibu kota provinsi Salahaddin, Irak.

Serangan terjadi selang 2 hari dari serangan bunuh diri kembar yang diklaim oleh ISIS dan menewaskan 32 orang di Baghdad.

Baca Juga: Sehari Pasca Biden Dilantik, Irak Diguncang Dua Bom Bunuh Diri, 32 Tewas

"ISIS melancarkan serangan di Brigade 22 Hashed," kata salah satu perwira unit itu, Abu Ali al-Maliki, seperti yang dilansir dari AFP pada Sabtu (23/1/2021).

Maliki mengatakan bahwa komandan brigade menjadi salah satu pasukan yang tewas sebelum bala bantuan dari kepolisian federal datang ke unit tersebut.

Sumber dari keamanan Hashed mengatakan bahwa jumlah korban meninggal ada 11 orang dan 10 orang terluka.

Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan ini, namun sumber keamanan yang diwawancara AFP menuding ISIS sebagai pelaku serangan.

Baca Juga: Bunuh Wakil Komandan Paramiliter Irak, Pengadilan Baghdad Keluarkan Surat Penangkapan Donald Trump

Irak menyatakan kelompok ISIS memang sudah dikalahkan secara territorial pada akhir 2017, tapi peperangan melawan ekstremis terus berlanjut di daerah pegunungan dan gurun negara itu.

Sumber dari lokal dan Barat telah menyatakan kekhawatirannya atas kesiapan pasukan keamanan Irak yang melemah karena penyebaran Covid-19, pertikaian politik dan korupsi.

Menurut para ahli, serangan pekan ini lebih menggambarkan lemahnya keamanan Irak dari pada kembalinya ISIS yang signifikan.

Pasukan keamanan Irak memang sangat mengandalkan pelatihan tentara asing. Ketika pandemi Covid-19 merebak, pasukan koalisi menghentikan semua operasi latihan.

Baca Juga: Ribuan Pelayat di Irak Gelar Peringatan Kematian Jenderal yang Dibunuh Tentara AS

Selain itu, sumber dan pengamat militer juga menyebutkan lemahnya keamanan Irak karena perpecahan politik dalam pasukan keamanan local antara unit yang dilatih oleh Amerika Serikat dan tidak, seperti Hashed.

Hashed saat ini diketahui menerima dukungan dari tetangga kuat Irak, yaitu Iran. Hal itu disebut juga turut meningkatkan ketegangan bagi Perdana Menteri Irak Mustafa Al-Kadhimi yang dipandang bersahabat dengan AS.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x