Kompas TV nasional update corona

Penelitian di AS, Obat Kumur Bisa Menjadi Pilihan untuk Cegah Penularan Virus Corona

Kompas.tv - 17 Desember 2020, 14:58 WIB
penelitian-di-as-obat-kumur-bisa-menjadi-pilihan-untuk-cegah-penularan-virus-corona
Ilustrasi obat kumur (Sumber: Thinkstockphotos via Kompas.com)
Penulis : Johannes Mangihot

KOMPAS.TV – Penelitian mengenai virus corona terus dilakukan para ilmuan di berbagai negara.

Baru-baru ini sebuah perusahaan multinasional yang berkantor di Belanda dan Inggris melakukan kerja sama dengan Laboratorium Microbac, laboratorium virologi di Amerika Serikat untuk meneliti pencegahan virus corona melalui obat kumur.

Penelitian ini mengukur efektivitas obat kumur yang mengandung teknologi Cetylpyridinium chloride (CPC) terhadap jumlah virus corona di rongga mulut.

Baca Juga: Hasil Penelitian: Vaksin Covid-19 Besutan Oxford University/AstraZeneca Efektif dan Aman

Hasil studi secara in vitro atau studi dalam lingkungan terkendali di luar organisme hidup mendapati bahwa obat kumur dengan teknologi CPC efektif mengurangi jumlah virus SARS-CoV-2 hingga 99,9 persen.

Hasil penelitian tersebut sudah dipublikasikan dalam platform riset biologi Biorxiv. Obat Kumur yang mengandung CPC bekerja dengan cara menargetkan dan menghancurkan selubung lipid dari virus SARS-CoV-2.

Penelitian ini juga membandingkan obat kumur CPC dengan obat kumur lain yang mengandung etanol, campuran enzim, dan zinc sulfat.

Hasilnya, hanya obat kumur dengan teknologi CPC yang hingga saat ini menunjukkan hasil konsisten dan positif.

Baca Juga: Badan Pengawasan Obat AS Setujui Obat Covid-19 Pertama yaitu Remdesivir

Unilever sebagai perusahaan yang ikut dalam penelitian mengklaim berkumur dengan mouthwash mengandung teknologi CPC bisa membantu mencegah penularan.

Namun, tentunya tetap dengan melakukan protokol kesehatan 3M, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak fisik.

Dokter gigi dan peneliti Dr drg. Armelia Sari Widyarman menilai berkumur dengan obat kumur bisa menjadi pilihan untuk mencegah penularan.

"Penelitian independen di Singapura yang melibatkan sejumlah penderita Covid-19 menunjukkan jumlah virus SARS-CoV-2 yang berkurang secara signifikan dapat bertahan hingga 6 jam setelah berkumur," ujarnya, dikutip dari Kompas.com, Kamis (17/12/2020).

Baca Juga: Selandia Baru Amankan Jutaan Vaksin Covid-19 Tambahan dari Dua Produsen Berbeda

"Tapi ingat, bukan berarti obat kumur dengan CPC bisa dijadikan obat sehingga sengaja diminum. Ini hanya sebagai salah satu cara pencegahan," ujar Sari.

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x