> >

Gibran Sempat Hilang Misterius di Gunung Guntur, Kenali Dua Jalur Pendakian Gunung Ini, Mana Saja?

Jelajah indonesia | 26 September 2021, 07:00 WIB
Potret Gunung Guntur (Sumber: Wikipedia)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Nama Gunung Guntur menjadi viral lantaran seorang pendaki bernama Muhammad Gibran Arrasyid (14) sempat hilang secara misterius di gunung tersebut.

Kejadian hilang itu sejatinya bukan kali pertama, pasalnya dalam kurun waktu 12 tahun terakhir setidaknya sudah 3 pendaki juga mengalami nasib serupa dengan Gibran, hilang secara misterius di Gunung Guntur.

Sebagaimana diketahui, Gunung Guntur berada di Kelurahan Pananjung dan Desa Pasawahan, Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Gunung ini memiliki ketinggian 2.249 meter dpl.

Letak Gunung Guntur berdekatan dengan gunung-gunung lainnya mengelilingi Garut. Mungkin inilah yang membuatnya menjadi salah satu gunung pilihan para pendaki.

Gunung ini memiliki karateristik berpasir sehingga tampak gersang dan tidak ditumbuhi banyak tanaman.

Kendati demikian, Gunung Guntur ramai dengan para pendaki baik berpengalaman maupun pemula sejak sejak tahun 2013-an hingga saat ini. 

Melansir dari Kompas.com, Minggu (26/9/2021), jalur pendakian Gunung Guntur diketahui ada dua, mana saja? simak rangkumannya berikut ini.

Baca Juga: Gibran Hilang di Gunung Guntur: Diberi Makan 3 Perempuan Berbaju Putih dengan Wajah Tertutup Kain

1. Melalui Jalur Citiis

Jalur ini dikenal sebagai jalur resmi pendakian Gunung Guntur. Terletak di Citiis, Tarogong Kaler, Jawa Barat.

Untuk sampai di pintu jalur pendakian, para pendaki harus menuju Kampung Citiis. Setelah itu melanjutkan arah ke Curug Citiis. 

Dalam perjalanan, pendaki akan disambut dengan pemandangan hutan dan ladang warga setempat. Selain itu di sana juga ada lokasi bekas penambangan pasir Citiis.

Setelah berjalan beberapa saat, para pendaki akan menjumpai Pos 2 dan Pos 3. Setelah itu, jalur pendakian akan berubah dengan medan yang lebih tajam dengan kontur tanah berbatu. 

Jalur tersebut akan membawa pendaki melewati Curug Citiis atas hingga sampai di Pos 3. Setelah lapor ke petugas keamaan. Para pendaki bisa mendirikan perkemahan di area yang disediakan.

Jika Anda ingin melihat matahari terbit atau sunrise, sebaiknya waktu pendakian dari pos 3 yakni subuh sekitar pukul 03.00-04.00 WIB.

Hati-hati karena jalur berpasir kemiringan tanah 45 derajat akan menanti sehingga para pendaki diwajibkan dalam keadaan sehat dan waspada.

Baca Juga: Tak Hanya Gibran, 3 Pendaki Alami Nasib Sama di Gunung Guntur, Kuncen: Jangan Bersiul di Gunung Itu

2. Melalui Cikahuripan

Selain jalur via Citiis, untuk mendaki Gunung Guntur juga bisa melalui jalur pendakian via Cikahuripan.

Para pendaki biasanya memilih jalur ini salah satunya karena pemandangan yang disuguhkan. Saat mulai mendaki, Anda akan disambut dengan pemandangan ladang sayur warga setempat.

Setelah melewati sumber air, Anda akan sampai di bukit terbuka dengan pemandangan melihat luasnya Kota Garut yang semakin indah jika dilihat saat malam hari.

Sama seperti jalur via Citiis, jalur pendakian ini juga memiliki 3 pos. Di pos terakhir (Pos 3) pendaki bisa mendirikan tenda perkemahan untuk beristirahat sejenak.

Selain pemandangannya yang mempesona mengiringi pendaki, kelebihan menggunakan jalur ini karena bisa langsung menuju puncak 4 Gunung Guntur.

Biaya untuk masuk kawasan Gunung Guntur diperkirakan Rp 3.000 per motor dan Rp 5.000 per mobil. Ditambah dengan tiket masuk Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (SIMAKSI) yaitu Rp 15.000 per orang.

Demikian informasi dua jalur pendakian Gunung Guntut via Citiis dan via Cikahuripan. 

Baca Juga: Kisah Dua Pendaki yang Hilang di Gunung Guntur, Ditemukan dalam Kondisi Nyaris Telanjang

Penulis : Dian Nita Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas.com


TERBARU