> >

Bjorka Belum Seberapa, Ini 5 Hacker Paling Berbahaya dan Terkenal di Dunia, Hingga Meretas Pentagon

Internet | 12 September 2022, 10:28 WIB
Ilustrasi hacker. Ada beberapa hacker dunia yang dikenal lebih berbahaya dari Bjorka (Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Nama hacker Bjorka masih ramai dibicarakan oleh masyarakat Indonesia. Per hari  Senin (12/9/2022) pagi, tagar Bjorka diperbincangkan lebih dari 150 ribu kali oleh warganet di Twitter.

Sejauh ini, Bjorka mengeklaim sudah meretas data penduduk Indonesia dari KPU dan dokumen surat menyurat milik Presiden Jokowi. Ia juga membeberkan data dalang di balik pembunuhan aktivis HAM Munir. 

Terbaru, data pribadi Ditjen Aptika Kemenkominfo Semuel Abrijani Pangerapan; Ketua DPR RI Puan Maharani dan Menteri BUMN Erick Thohir; serta pegiat media sosial Denny Siregar, turut jadi korban peretasan.

Bahkan, Bjorka pernah sesumbar akan meretas data Pertamina, seperti yang pernah ia janjikan.

Terlepas dari itu, sebelum Bjorka muncul, sebenarnya sudah ada beberapa hacker dunia yang kondang karena dianggap berbahaya. 

Berikut ulasan hacker terkenal dan berbahaya, menyitat Bscholarly:

1. The Level Seven

The Level Seven Crew adalah organisasi peretasan paling berbahaya di dunia, terkenal karena melakukan deface terhadap situs web Kedutaan Besar AS di China pada 7 September 1999. Hal itu mereka lakukan sebagai tanggapan atas pengeboman kedutaan AS pada 1998. 

Vent dan foil, yang identitas awalnya tidak jelas, mengoperasikan The Seven Level pada pertengahan hingga akhir 1990-an. Geng hacker tersebut akhirnya bubar setelah FBI meringkus pemimpin mereka pada 25 Februari 2000.

The Seven Level diakui sebagai hacker pertama yang berhasil meretas domain dan server negara Maroko. Pencapaiannya meng-hack lebih dari 60 sistem komputer pada 1999 saja, membuat organisasi tersebut masuk dalam 20 grup hacker paling aktif di dunia.

Beberapa situs web terkenal yang diretas pernah diretas oleh organisasi itu di antaranya First American National Bank, Federal Geographic Data Committee, NASA, dan Sheraton Hotels.

2. The Syrian Electronic Army (THE SEA)

Salah satu geng peretas paling tangguh di dunia adalah The Syrian Electronic Army yang menggunakan SEANux sebagai nama sistem operasi grup. Organisasi hacker itu dibentuk pada 2011 untuk mendukung pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

The SEA milik Assad menempatkan Suriah sebagai negara Arab pertama yang menciptakan tentara internet di jaringan nasionalnya, demi melakukan serangan siber terhadap musuh.

Beberapa taktik peretasan digunakan untuk meg-hack kelompok oposisi, organisasi berita barat, organisasi hak asasi manusia, dan situs web bahkan yang tak terkait dengan perang Suriah.

3. Lizard Squad

Lizard Squad sebanding dengan Xbox Underground karena keduanya fokus pada jaringan game seperti PlayStation Network dan Xbox Live.

Komunitas ini terkenal usai meluncurkan serangan penolakan layanan DDoS yang terdistribusi di situs web game terkait. 

Lizard Squad mengumumkan pembubarannya pada 3 September 2014, tetapi kemudian meluncurkan serangkaian serangan lagi.

Situs web Malaysia Airlines menjadi korban peretasan mereka pada 26 Januari 2015, mengalihkan pengakses ke halaman dengan gambar kadal yang mengenakan tuksedo dan kata-kata "Diretas oleh Cyber Caliphate."

Baca Juga: Sempat Dihapus di Medsos, Bjorka Muncul dan Sebarkan Data Pribadi Menkominfo dan Menkomarves Luhut

4. Anonymous

Anonymous adalah grup hacker online terbuka yang tersebar di berbagai penjuru dunia, paling dikenal karena pembalasannya terhadap ISIS, dengan ciri khas topeng Guy Fawkes. 

Mereka menyerang Gereja Scientology, meretas Pentagon, menargetkan Visa, PayPal, dan MasterCard, karena menolak mendanai WikiLeaks. Anonymus serta menutup beberapa situs web yang terafiliasi dengan ISIS.

Banyak orang dari Belanda, Amerika Serikat, Inggris, Australia dan Spanyol, serta Turki telah ditahan karena diduga menjadi bergabung dengan Anonymous.

5. LulzSec

LulzSec, akronim dari Lulz Security, merupakan kelompok peretas black hat yang terkenal setelah memperoleh akses ke Sony, News International, CIA dan FBI serta Scotland Yard.

Organisasi hacker ini begitu kondang, sehingga ketika meretas akun News Corporation dan menyebarkan klaim palsu bahwa Rupert Murdoch telah meninggal, banyak publik percaya.

Terlepas dari kenyataan bahwa geng tersebut mengeklaim sudah menghentikan kegiatannya, moto kelompok itu, "Tertawakan Keamanan Anda sejak 2011!" masih berjalan kuat. 

Kelompok hacker itu sempat meretas situs media seperti The Times dan The Sun hanya untuk mengumumkan berita pensiun mereka. 

Baca Juga: Banyak Data Diretas, Ternyata Cuma 5-10 Persen Notifikasi BSSN yang Direspons Pemerintah

 

Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/Bscholarly


TERBARU