> >

Menag Yaqut Minta Masyarakat Sikapi Potensi Perbedaan Awal Ramadan dengan Toleransi

Beranda islami | 8 Maret 2024, 06:30 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas usai menghadiri rapat kabinet di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/2/2024). (Sumber: Kemenag.go.id)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meminta masyarakat untuk tetap menjaga ukhuwah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan awal Ramadan 2024.

Seperti yang diketahui, untuk menetapkan awal puasa tahun ini, pemerintah akan lebih dulu menggelar sidang isbat awal Ramadan 1445 H pada 10 Maret 2024. 

Sidang isbat tersebut bakal memutuskan apakah puasa Ramadan tahun ini akan dimulai pada 11 atau 12 Maret.

Sementara itu, Majelis Tarjih Pengurus Pusat Muhammadiyah sudah menetapkan awal Ramadan bertepatan 11 Maret 2024. 

Ada pula sebagian jemaah tarekat yang akan mulai lebih dulu puasa pada 10 Maret 2024.

Terkait perbedaan ini, Menag Yaqut pun mengimbau umat Islam untuk tetap menjaga toleransi dan ukhuwah Islamiyah.

"Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadan 1445 Hijriah/2024 Masehi," kata pria yang akrab disapa Gus Men itu, Rabu (6/3/2024), dikutip dari laman Kemenag.

Lebih dari itu, Yaqut juga menerbitkan surat Edaran Menag No SE. 1 tahun 2024 tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1445 Hijriah/2024 Masehi.

Surat edaran ini juga ditujukan kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, dan Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan.

Edaran ini turut disampaikan kepada pimpinan organisasi kemasyarakatan Islam, pengurus Badan Kesejahteraan Masjid, pengurus Majelis Dai Kebangsaan, pengurus dan pengelola masjid/musala, panitia Hari Besar Islam tingkat provinsi dan kabupaten/kota, serta masyarakat muslim di Indonesia.

Baca Juga: 20 Ucapan Sambut Ramadan dalam Bahasa Indonesia, Arab Latin dan Inggris

"Umat Islam agar melaksanakan ibadah Ramadan dan Hari Raya Idulfitri sesuai dengan syariat Islam dan menjunjung tinggi nilai toleransi," ucap Menag Yaqut.

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU