> >

Kisah Orang Tua Durhaka kepada Anak, Bikin Sahabat Umar bin Khattab Marah

Beranda islami | 23 September 2022, 06:43 WIB
Ilustrasi orang tua dan anak. Ada kisah durhaka orang tua kepada anak di zaman sahabat Umar bin Khattab (Sumber: Pixabay)

 

JAKARTA, KOMPAS.TV – Jika selama ini kita mengenal istilah ‘durhaka’ ditujukan kepada anak kepada orang tuanya, maka pada zaman dahulu, ketika masa sahabat Umar bin Khatttab menjadi khalifah, ada kisah tentang sebaliknya.

Yakni, kisah kedurhakaan seorang ayah kepada anaknya dan bikin Sahabat Umar bin Khattab marah lantaran kenapa hal itu bisa terjadi.

Diriwayatkan pada masa Umar bin Khattab itu, ada seorang ayah yang tiba-tiba menyeret putranya untuk dihadapkan kepada Amirul Mukminin.

Di depan Umar, orang tua itu mengadukan kelakuan putranya yang ia anggap durhaka.  Anak tersebut enggan menghormati ayahnya.

"Mohon nasihati dia, wahai Amirul mukminin!" pinta orang tua itu.

Umar lalu menasihati anak lelaki itu dan mengingatkan tentang ridha terletak pada orang tua. .

"Apa kamu tak takut kepada Tuhan-mu sebab ridha-Nya tergantung rida orang tuamu," kata Umar.  

Baca Juga: Kisah 70.000 Orang Masuk Surga Tanpa Azab dan Hisab, Bikin Sahabat Bertanya-tanya

Jawaban Anak yang Dituduh Durhaka

Tak disangka-sangka anak itu berbalik tanya kepada Umar untuk menjelaskan alasannya dianggap durhaka

"Wahai Khalifah! Apa di samping terdapat perintah anak berbakti kepada orang tua, terdapat juga ajaran orang tua bertanggung jawab kepada anaknya?" tanyanya.

Umar bin Khattab menjawab: "Ya, benar ada! Seharusnya seorang ayah menyenangkan dan mencukupi nafkah istri sekaligus ibu dari putra-putrinya, memberikan nama yang baik kepada putra-putrinya, serta mengajari putra-putrinya Al-Quran dan ajaran agama lainnya."

Mendengar penjelasan Amirul Mukminin, anak laki-laki itu lantas menjelaskan tentang orang tua yang ada di hadapannya.

"Jika demikian, bagaimana aku berbakti kepada ayahku?” paparnya.

“Demi Allah, ayahku tak sayang kepada ibuku yang diperlakukan tak ubahnya seorang hamba sahaya.  Sekali-kalinya dia mengeluarkan uang untuk ibuku, sebanyak 400 dirham untuk menebus ibuku,” terangnya.  

Ia lantas menjelaskan lebih lanjut tentang orang tuanya yang tidak berbuat kepada dirinya, ibu dan keluarganya.

“Dia juga tak menamaiku dengan nama yang baik: Aku dinamai ayahku dengan nama "Juala" (Jadian). Dia juga tak mengajariku mengaji, satu ayat pun!" tambahnya.

Seketika itu Umar bin Khattab berpaling, matanya memandang tajam ke arah orang tua anak itu. Ia marah. 

"Kalau begitu bukan anakmu yang durhaka, tetapi kamulah orang tua durhaka!" kata Umar kepada orang tua tersebut. 

Baca Juga: Buat yang Masih Susah Tersenyum, Kalian Wajib Tonton Ini

M. Ishom el-Saha, Dosen UIN Sultan Maulana Hasanuddin, Banten, di situs resmi Kemenag menjelaskan tentang kisah ini sebagai pelajaran penting bagi orang tua yang bisa saja lalai dan durhaka.

Ia menjelaskan, ada tanda-tanda orang tua yang durhaka.  Pertama, tidak menyayangi secara lahir-batin istri yang menjadi sumber belajar pertama kali anak kandungnya.

Kedua,  berkata kasar dan tidak memanggil putra-putrinya dengan sebutan yang baik.

Ketiga, tidak mendidik putra-putrinya dengan pendidikan yang baik dan bermanfaat untuk masa depan mereka.

Itulah kisah orang tua durhaka zaman sahabat Umar yang bisa jadi pelajaran kita. Amin. Wallahu a'lam. 

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/Kemenag


TERBARU