> >

Dipecat Imbas Covid-19, 3 TKI di Malaysia Pulang Jalan Kaki ke Indonesia, Akhirnya Hilang di Hutan

Peristiwa | 28 Juni 2020, 01:35 WIB
Ilustras ihutan (Sumber: Tribunnews)

SAMBAS, KOMPASTV - Sebanyak tiga orang yang menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) masing-masing bernama Safari, Junaidi, dan Juli Hartono dikabarkan hilang di hutan perbatasan Malaysia-Indonesia. 

Ketiganya yang merupakan warga Sambas, Kalimantan Barat, nekat pulang ke kampung halamannya setelah dipecat dari pekerjaannya di Malaysia imbas pandemi virus corona atau Covid-19.

Mereka dikabarkan tersesat di hutan saat pulang kampung dengan berjalan kaki menyusuri hutan dari Malaysia sejak Kamis (9/4/2020). 

Baca Juga: Dalam Kondisi Lemas Para TKI Ilegal Dievakuasi dari Hutan Bakau

“Ketiganya terpaksa pulang kampung setelah kehilangan pekerjaan karena wabah corona melanda negara tersebut,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu, Gunawan, pada Jumat (26/6/2020).

Gunawan mengatakan, sampai saat ini ketiganya masih dalam proses pencarian. Mereka nekat berjalan kaki dari Malaysia, lalu masuk hutan dengan maksud menembus hutan di Kapuas Hulu.

Gunawan mengungkapkan kronologi hilangnya tiga orang tersebut. Bermula ada enam orang warga Sambas yang memutuskan pulang kampung dengan berjalan kaki menyusuri hutan.

Baca Juga: TKI Kena Lockdown Corona di Malaysia Butuh Bantuan

Selain Safari, Junaidi, dan Juli Hartono, mereka yang turut serta menyusuri hutan adalah Rifki, Holdi, dan Thamrin. 

Namun karena mereka tak tahu karena kebijakan lockdown di Malaysia, Pos Lintas Batas Negara (PLBN) ditutup.

Lalu, menurut Gunawan, keenam TKI tersebut memutuskan untuk berjalan kaki melewati hutan belantara.

"Di tengah perjalanan, mereka tersesat di hutan dan kekurangan bekal," ucap Gunawan.

Baca Juga: 89 Ribu TKI Migran Pulang ke Indonesia, Pemerintah Siapkan Antisipasi Corona

Setelah itu, mereka membagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama Rifki dan Thamrin, mereka memutuskan kembali ke Kota Kapit, Serawak, Malaysia.

Sementara kelompok Holdi, Safari, Juli Hartono dan Junaidi tetap melanjutkan perjalanan.
Setelah itu, kelompok yang melanjutkan perjalanan diduga terpencar.

Pasalnya, pada bulan Mei 2020, Holdi ditemukan warga mencari ikan di sungai. Warga lalu membawanya ke desa setempat. 

"Dia pun dibawa ke Desa Tanjung Lasa, Kecamatan Putussibau Utara, Kabupaten Kapuas Hulu," ujar Gunawan.

Baca Juga: Puluhan TKI Tiba di Malang, Terjaring Pemeriksaan Petugas

Gunawan mengakui, proses penyisiran terkendala luasnya kawasan hutan. Namun, pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk segera menemukan tiga TKI tersebut. 

"Belum ditemukan. Mengingat luasnya wilayah hutan di perbatasan. Saat ini masih terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pihak teknis," ucap Gunawan.

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU