> >

Viral Tenaga Medis Dianiaya Keluarga Pasien Covid-19 Saat Antar Jenazah ke Kamar Mayat

Peristiwa | 27 Juni 2020, 21:25 WIB
Foto seorang tenaga medis RSUD Ambon yang diduga menjadi korban penganiayaan sejumlah keluarga yang mengambil paksa jenazah Covid-19 viral di media sosial facebook, Sabtu (27/6/2020). (Sumber: (Tangkapan layar))

AMBON, KOMPAS TV - Seorang tenaga medis RSUD dr Haulussy Ambon diduga menjadi korban penganiayaan sejumlah keluarga jenazah pasien Covid-19.

Beberapa foto wajah korban yang lebam itu bahkan viral di media sosial. Diduga lebam tersebut karena penganiayaan.

Foto-foto tersebut pun akhirnya viral setelah diposting oleh salah satu kerabat korban di akun Facebook bernama Aron Orno.

Baca Juga: Tenaga Medis Tertular Corona dari Pasien, Puskesmas di Serang Tutup

Postingan Aron terkait halitu dalam dua jam telah dibagikan sebanyak 435 kali dan dikomentari 655 warganet.

Selain menggunggah foto tenaga medis yang wajahnya terlihat lebam karena diduga dianiaya, akun Facebook itu juga ikut mengunggah sebuah meja yang berantakan di ruang jenazah rumah sakit tersebut.

Dalam unggahannya, pemilik akun Aron Orno turut menulis sebuah keterangan yang mengutuk keras dugaan penganiayaan yang menimpa kerabatnya berinisial JO ketika sedang bertugas di RSUD dr Haulussy Ambon pada Jumat (26/6/2020).

Terkait kasus itu, keluarga korban telah melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease untuk diproses secara hukum.

Baca Juga: Pasar Cileungsi Tetap Buka, Usai Pedagang Usir Tenaga Medis Tolak Rapid Test Corona

“Iya, kasus itu benar. Keluarga telah melaporkan ke polisi, jadi sudah ada laporan dan saat ini sedang didalami,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease AKP Gilang Prasetya dikutip dari Kompas.com, Sabtu (27/6/2020).

Meski begitu, Gilang belum mau menjelaskan secara detail penyebab hingga kronologi aksi penganiayaan itu terjadi. Menurutnya, saat ini pihaknya sedang memintai keterangan kepada tiga orang saksi.

“Saksinya baru datang dan saat ini sedang diperiksa. Ada tiga orang ya yang kita periksa saat ini,” ujar Gilang.

Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku Kasrul Selang juga membenarkan informasi mengenai dugaan penganiayaan terhadap tenaga medis di RSUD Ambon.

Baca Juga: 6 Tenaga Medis di Bulukumba Terpapar Corona Usai Merawat Pasien Positif

“Iya benar. Sementara diproses oleh pihak kepolisian,” kata Kasrul kepada Kompas.com melalui pesan singkat.

Berdasarkan informasi yang dihimpun aksi penganiayaan itu terjadi saat sejumlah keluarga jenazah Covid-19 mendatangi rumah sakit tersebut pada Jumat pagi. Saat itu, mereka langsung terlibat adu mulut dengan tenaga medis.

Adapun korban adalah tenaga medis yang saat itu sedang mempersiapkan jenazah Covid-19 untuk dibawa ke lokasi pemakaman.

Insiden penganiayaan terhadap tenaga medis di RSUD Ambon ini menjadi viral di media sosial setelah sejumlah foto tenaga medis yang diduga menjadi korban penganiayaan diunggah di media sosial Facebook.

Baca Juga: Kelelahan, 152 Tenaga Medis di NTB Positif Terpapar Virus Corona!

Adapun keterangan dari beberapa foto yang diunggaah akun facebook Aron Orno yang viral itu itu berbunyi:

Kami Keluarga besar Orno , Rilma Wonera dan Maluku Barat Daya Yang berada di seluruh Indonesia. meberikan dukungan penuh kepada kakak kami (Suster Jolly ) yang mena telah menjadi salah satu korban Penganiayaan oleh Keluarga Pasien ” Alm. TUAN HASAN KEIYA” yang meninggal Dunia pada hari Kamis, 26 Juni 2020 di RSUD. dr. M. Haulusi Ambon.

Kami sanngat menentang keras dan mengutuk tindakan penganiayaan / kriminal tersebut (Main Hakim Sendiri).

Baca Juga: 67 Tenaga Medis Positif Corona, RS di NTB Buka Rekrutmen Dokter dan Perawat

Penganiayaan tersebut terjadi saat kakak Joly sedang mengantar Jenaza “ALM. TN. HASAN KEIYA” dari Ruang Isolasi Covid ke kamar jenaza Covid. setelah tiba disana, pintu kamar jenaza dalam keaadan terkunci Sehingga Jolly Berhenti dan berdiri sambil menunggu Teman Perawat Untuk membuka pintu. selang beberapa detik tiba-tiba datang massa dari keluarga “TN. HASAN KEIYA” yang diduga berjumlah kurang lebih 10 orang. 3 di antaranya lansung melakukan tindakan kekerasan terhadap Suseter Joly.

Kami berharap kasus ini dapat di tindaklanjuti dengan tegas oleh pemerintah Pov. Maluku, Tim Gustu Covid 19 Maluku dan Komnas-HAM.

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU