> >

Jalani Rapid Test, Pria di NTT Hasilnya Malah Reaktif Hamil Bukan Covid-19

Berita daerah | 14 Juni 2020, 12:05 WIB
rapid test covid-19 (Sumber: kompas.com)

KUPANG, KOMPAS.TV - Keluarga Ariyanto Boik asal Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur marah, lantaran hasil rapid test pria tersebut reaktif hamil, bukan Covid-19.

Ariyanto menjalani rapid test saat diisolasi di rumah susun Ne'e, Desa Sanggaoen, Kecamatan Lobalain, Rote Ndao.

Ia jalani rapid test setelah melakukan perjalanan dari area risiko. Laporan yang dikeluarkan laboratorium rumah sakit setempat pun keluar.

Namun laporan tersebut bukan hasil rapid test Covid-19, melainkan hasil tes kehamilan. 

Baca Juga: IGD Ditutup! 23 Tim Medis RSUD Cilegon Positif Corona

Kakak kandung Ariyanto, Ferdinan Boik, mengatakan hasil rapid test tersebut terasa aneh dan malah bikin bingung keluarga.

"Tadi kami protes dengan hasil ini dan kami langsung ke tempat karantina dan bertemu dengan penanggung jawabnya," kata Ferdinan, Sabtu (13/6/2020), seperti dikutip dari Kompas.com.

Keluarga besar Ariyanto pun marah dan mendatangi lokasi karantina di rumah susun Ne’e tersebut.

Mereka menanyakan hasil tes Ariyanto itu, namun Ferdinan mengakui belum ada jawaban dari penanggung jawab lokasi karantina.

"Petugas hanya pasrah saja. Katanya silakan lapor saja di mana pun," katanya.

Baca Juga: 14 Warga Kenari Positif Corona, 2 Orang Masih Sekolah Dasar

Naomi Toulasik, pihak keluarga yang lain juga mengatakan bahwa keluarganya ragu atas hasil rapid test tersebut.

Ia mengatakan petugas kesehatan yang menangani masalah tersebut tidak menjalankan tugasnya dengan baik, sehingga hasil yang keluar tidak sesuai.

"Kami minta petugas jangan main-main dengan penyakit ini, karena sudah memakan banyak korban," tegasnya.

Gugus Tugas Percepatan Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Rote Ndao, NTT mengakui adanya kekeliruan pada hasil rapid test Ariyanto Boik yang keluar Jumat (12/6/2020).

Baca Juga: Biaya Rapid Tes Mandiri Mahal? Ini Jawaban Pemerintah NTT

"Hari ini (13 Juni), kami mengakui kesalahan itu dan mengoreksinya dengan menerbitkan hasil pemeriksaan laboratorium yang benar," kata Juru Bicara Widyanto P Adhy.

Namun, Adhy tidak menjelaskan detail kekeliruan rapid test tersebut. Ia pun memastikan kesalahan tersebut tidak akan terjadi lagi.

Penulis : Idham-Saputra

Sumber : Kompas TV


TERBARU