> >

Gubernur NTT: Saya Memilih Berhadapan dengan Virus daripada Warga Mati Kelaparan

Berita daerah | 27 Mei 2020, 05:10 WIB
Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat, saat memegang buah lontar. Gubernur NTT memilih berhadapan dengan virus corona daripada masyarakat mati kelaparan. (Sumber: Dokumen Humas NTT)

KOMPAS.TV - Pandemi virus corona atau Covid-19 tak perlu ditakuti secara berlebihan. Hal tersebut dikatakan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat saat menggelar rapat virtual bersama para bupati dan wali kota di NTT, Selasa (26/5/2020).

Dia tidak mau kasus Covid-19 menjadi alasan untuk tidak bekerja. Sebaliknya, pihaknya menginginkan semangat untuk berjuang menyejahterakan masyarakat.

"Memang bukan berarti kita tidak menghiraukan virus ini, tapi kalau kita tetap berada dalam ketakutan, maka masyarakat juga yang akan merasakan dampaknya," kata Gubernur di ruang rapat gubernur, sebagaimana dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: 48 Sampel Swab Negatif, 2 Pasien Covid-19 NTT Sembuh

"Saya lebih memilih berhadapan dengan virus ini walaupun nyawa taruhannya, daripada berdiam diri dan bersembunyi dan kemudian masyarakat mati karena kelaparan," sambung Viktor Laiskodat.

Memang, kata Viktor, WHO telah mengeluarkan maklumat tentang cara penanggulangan virus corona. Tetapi hal tersebut tidak cocok diterapkan di NTT.

Pasalnya, lanjut dia, di NTT serba kekurangan. Mulai dari anggarannya, fasilitas kesehatannya, bahkan tenaga kesehatan pun kurang.

Oleh karena itu, dia mengajak seluruh masyarakat NTT untuk beraktivitas seperti biasa.

"Kembali bekerja, para petani kembali berkebun, para nelayan kembali melaut, para peternak kembali melakukan aktivitasnya secara baik, dan juga kekuatan SDM yang ada di birokrat harus dimanfaatkan secara maksimal agar masyarakat dapat menikmati kesejahteraan," paparnya.

Baca Juga: Resmi! New Normal di NTT Mulai 15 Juni

Buka Seluruh Perbatasan

Mantan Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem ini juga meminta para bupati untuk segera membuka kembali akses transportasi darat yang sekian lama tutup di perbatasan.

Portal-portal yang sekian lama dipakai untuk menutup akses keluar masuk kendaraan di perbatasan antara kabupaten agar segera dibuka kembali.

Viktor memerinci, perbatasan Kabupaten Manggarai Barat dan Kabupaten Manggarai, kemudian Kabupaten Ende dan Nagekeo.

"Bahkan, kemarin ada bayi yang meninggal di perbatasan Flores Timur dan Sikka hanya karena masalah masuk keluar di kabupaten. Sekali lagi, saya minta agar segera dicabut," tegas dia.

Jika sampai ada daerah yang tidak membuka kembali, lanjut Viktor, maka akan langsung ketahuan bahwa kepala daerahnya takut dengan virus tersebut.

"Pasar-pasar juga harus segera dibuka kembali, karena saat ini para petani mengalami kesulitan dalam memasarkan hasil pertanian mereka," kata Viktor.

Baca Juga: Kabar Gembira, 4 Pasien Covid-19 NTT Dinyatakan Sembuh

Di akhir arahannya, Viktor menyerukan agar sekarang ini semua pihak harus fokus untuk program kerja tahun 2020-2021.

"Saya mau agar tahun 2020-2021 kita fokus ke pemberdayaan. Jangan buat program terlalu banyak tapi tidak ada hasil. Lebih baik kita fokus dan buatkan cukup satu atau dua program saja tapi hasilnya jelas dan menguntungkan masyarakat," jelas Viktor Laiskodat.

"Sekali lagi, mari kita semua bekerja dengan penuh semangat demi kesejahteraan masyarakat, tentunya dengan tetap berpatokan pada protokol kesehatan," tambahnya.

Baca Juga: Protokol New Normal Lengkap yang Wajib Dipatuhi Perusahaan, Karyawan Harus Tahu!

 

Penulis : fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU