> >

Makassar Akhiri PSBB: Sekolah,Toko dan Mall Dibuka, Pesta Pernikahan Diperbolehkan

Berita daerah | 22 Mei 2020, 23:30 WIB
Suasana ingar bingar Pasar Jati Baru Tanah Abang selama masa PSBB pada Senin (18/5/2020). (Sumber: TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas)

MAKASSAR, KOMPAS TV - Masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap kedua telah berakhir di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. 

Pemerintah daerah setempat kemudian menerbitkan Peraturan Wali Kota (Perwali) dengan memperbolehkan toko-toko dan mall buka.

Tak hanya itu, sekolah juga tengah dipersiapkan untuk dibuka kembali hingga pesta sunatan dan perkawinan pun diperbolehkan.

Menurut Pejabat Wali Kota Makassar, Yusran Yusuf, pihaknya telah menggelar rapat dan sudah ada keputusan final.

Baca Juga: Makassar Tak Akan Lanjutkan PSBB Ke Tahap Ketiga

“Kalau Perwali ini, aktifitas semua memungkinkan dibuka, namun tetap harus mengikuti protokol kesehatan. Misalnya, sekolah bisa saja dibuka dan mekanismenya melalui Dinas Pendidikan,” kata Yusran pada Jumat (22/5/2020).

Yusran menuturkan pembukaan sekolah dimungkinkan karena dalam waktu dekat ada penerimaan siswa baru. Karena itu, pihaknya pun sudah mempersiapkan diri untuk membuka kembali sekolah. 

“Kita sudah rapat teknis dengan Dinas Pendidikan, sekolah-sekolah dibatasi jumlah siswa hanya 38 orang setiap kelasnya,” katanya.

Untuk aktivitas hajatan sunatan hingga pernikahan sekarang juga sudah diperbolehkan. Namun tetap menerapkan protokol kesehatan dengan mengedepankan social distancing dan physical distancing.

“Sunatan boleh, termasuk pesta kawinan. Kalau ruangan dipakai kapasitasnya 100, bisa diatur hanya 50 orang. Bagaimanalah diatur sebaik-baiknya,” tuturnya.

Baca Juga: Pemkot Makassar Terima Bantuan APD Dari BNPB

Sedangkan mall dan pusat-pusat perbelanjaan atau toko-toko sudah diperbolehkan buka kembali. Tapi, setiap pengunjung yang datang diperiksa dan juga dibatasi jumlah pengunjungnya.

“Untuk mengantisipasi pendatang dari daerah yang belanja ke Kota Makassar jelang Lebaran, mereka terlebih dulu diperiksa di daerahnya masing-masing,” tuturnya.

“Mereka di-screening dulu di daerahnya. Demikian pula saat naik bus akan diperiksa lagi. Sampai di Kota Makassar ingin berbelaja, diperiksa lagi di setiap toko-toko maupun mall.”  

Lebih lanjut, Yusran mengungkapkan, posko-posko terpadu di perbatasan Kota Makassar juga sudah ditiadakan setelah berakhirnya PSBB. 

Namun, telah disepakati petugas akan ditempatkan di pusat-pusat aktifitas masyarakat untuk melakukan screening.

Lalu pada saat Lebaran nanti, Yusran menegaskan, tidak ada kegiatan open house. Selain wali kota, larangan open house juga berlaku untuk semua OPD dan Kepala Dinas.

“Sekarang open house ditiadakan. Tapi kalau sesama keluarga, tidak apa-apa karena jumlahnya di bawah 10 orang,” kata Yusran. 

Baca Juga: Makassar Kemungkinan Bakal Lockdown, Jalur Darat, Laut dan Udara akan Dijaga Ketat

“Kalau ada pertemuan keluarga juga boleh, tetapi ikuti protokol kesehatan. Saya kira itu juga berputar saja dan tidak membatasi silaturahmi.”

Menurut dia, aturan larangan open house yang berlaku ini akan diikuti semua pemerintah daerah. Sebab, aturan itu resmi dikeluarkan dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten atau Kota.

“Makassar sebagai Kotamadya harus menjadi contoh, ya Wali Kota, OPD dan Kepala Dinas tidak melakukan open house,” tambahnya.

Diketahui, meski Pemerintah Kota Makassar menerapkan dua kali PSBB, jumlah penderita maupun penyebaran Covid-19 terus bertambah. 

Saat ini Sulawesi Selatan masih menempati urutan ke-5 terbanyak penderita dan penyebaran Covid-19 se-Indonesia.

Baca Juga: PSBB Corona Diabaikan, Warga Belum Bisa Beradaptasi dan Kurang Edukasi

Selama pandemi Covid-19, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Sulsel ada 4.843 orang. Sebanyak 3.988 orang di antaranya selesai dalam pemantauan dan 855 orang masih dalam pemantauan.

Sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ada 1537 orang. Dari total tersebut, sebanyak 1.060 dinyatakan non Covid-19 dan 341 orang masih akan follow up serta sebanyak 136 orang meninggal.

Untuk positif Covid-19, total sebanyak 1.206 orang. Sebanyak 726 orang masih dalam perawatan dan 417 orang dinyatakan sembuh serta sebanyak 63 orang meninggal dunia. 

Dari total pasien positif itu, sebanyak 354 orang melakukan isolasi mandiri dan sebanyak 372 orang dirawat dibeberapa rumah sakit. 

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU