> >

Shalat Jumat dan Shalat Berjamaah di Masjid Raya Bandung Ditiadakan 2 Minggu

Berita daerah | 17 Maret 2020, 21:36 WIB
Ratusan warga saat duduk dan menikmati suasana Taman Alun-alun Kota Bandung, Senin (28/12/2015). Di tengah keindahannga, faktor kebersihan taman menjadi ancaman kesehatan bagi warga. (Sumber: (KOMPAS.com/DENDI RAMDHANI))

BANDUNG, KOMPAS TV - Shalat Jumat dan shalat wajib berjamaah di Masjid Raya Bandung untuk sementara waktu ditiadakan. Hal tersebut dilakukan guna mencegah penyebaran wabah virus corona atau Covid-19.

Keputusan ini tertuang dalam maklumat berdasarkan surat edaran Gubernur Jawa Barat dan Wali Kota Bandung.

Isi maklumat yang mulai tersebar di media sosial tersebut dibenarkan Pengurus Imaroh Masjid Raya Bandung Muhammad Yahya Ajlani. "Iya benar," kata Yahya yang dihubungi, Selasa (17/3/2020).

Baca Juga: Ini Orang Pertama yang Jadi Relawan Uji Coba Vaksin Corona

Menurutnya, keputusan tersebut dilandasi dari berbagai macam pertimbangan. Pertama, landasan hukumnya jelas dari kondisi sekarang yakni merebaknya wabah virus corona.

"Gubernur dan Wali Kota sudah mengeluarkan surat edaran, ulama juga mengeluarkan fatwa, kemudian ada landasan normatif dari Al-quran surat al-baqorah atay 185 dan 195, ada juga Al-anfal ayat 25 kemudian juga dari hadist," kata Yahya

Dikatakan, keputusan ini akan berlaku hingga dua pekan ke depan. "Dua minggu sesuai anjuran Pemerintah," katanya.

Yahya menjelaskan, Masjid Raya Bandung ini berdekatan dengan alun-alun yang biasa dikunjungi warga dari berbagai daera, begitupun dengan jamaahnya. Hal tersebut dikhawatirkan berpotensi terjadinya penyebaran virus corona.

Baca Juga: RSPI Sulianti Saroso Rawat 11 Pasien Corona: 7 Positif, 4 PDP

"Hal itu menjadi rawan, kalau masjid kecil kan terdeteksi orangnya dari mana saja, kalau di sini kan orang-oranya setiap hari pasti berbeda-beda, jadi ini upaya antisipasi daripada berbahaya," kata Yahya.

Menurutnya, penutupan ini tidak dilakukan secara total. Bahkan shalat Dzuhur dan Ashar berjamaah hari ini saja masih dilakukan hanya terlihat tak banyak seperti biasanya.

Warga pun masih bisa mengakses area masjid hanya terbatas. "Sebenarnya tidak ditutup total, di luar masih bisa untuk salat, sebelah kiri dan kanan masjid bisa di dalam juga, toilet tetap dibuka cuma tidak dibuka seperti biasa," kata Yahya.

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU