> >

Awal Mula Bentrok Ojol dengan Debt Collector dari Masalah Tarik Motor

Berita daerah | 6 Maret 2020, 11:30 WIB
Ribuan pengemudi ojek daring berkumpul di depan kantor Polsek Depok Timur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (5/3/2020). (Sumber: Kompas.id/NINO CITRA ANUGRAHANTO)

KOMPAS.TV - Pengemudi ojek online (ojol) terlibat bentrok dengan sekelompok orang yang diduga debt collector di Ring Road Utara, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Kamis (5/3/2020).

Kisruh tersebut berawal adanya oknum debt collector yang hendak menarik sepeda motor salah satu ojek online di Jalan Wahid Hasyim, Selasa (3/3/2020) lalu.

Baca Juga: Bentrokan Ojol dengan Debt Collector Berlanjut di Babarsari, Polisi Selidiki Kabar Driver Dibacok

Salah satu driver ojol bernama Riyanto menceritakan, sebelum bentrokan terjadi, peristiwa awalnya di Jalan Wahid Hasyim. 

Saat itu, korban Luthfi Aditya Kusuma (29) mencoba melerai saat debt collector hendak menarik sepeda motor rekannya. 

Korban menjelaskan kepada debt collector tersebut sesuai prosedur menarik sepeda motor harus dilakukan di rumah. Namun, korban justru mendapat pemukulan.

"Ada perampasan, terus korban (Luthfi) mencoba memisah tetapi malah dipukul," katanya, sebagaimana dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Fakta Bentrokan antara Driver Ojol dan Debt Collector di Sleman

Buntut Peristiwa di Wahid Hasyim

Sementara itu, Kapolres Sleman AKBP Rizki Ferdiansyah mengungkapkan, peristiwa bentrok yang terjadi di depan Casa Grande itu buntut dari peristiwa di Jalan Wahid Hasyim, Selasa.

"Memang berawal dari situ, dari pihak mereka mencoba mau memediasi. Tetapi karena mediasinya di kantor, mereka datang sama-sama," ujarnya saat ditemui di Polsek Depok Timur. 

Rizki membenarkan sempat terjadi aksi saling lempar. Akan tetapi, kejadian tersebut tidak berlangsung lama.

"Tidak sampai meluas, karena saya bubarkan langsung. Sekarang kita sedang mediasi dari kedua belah pihak. Kita telusuri kalau ada masalah hukum kita akan proses," jelasnya.

Luthfi Aditya Kusuma yang menjadi korban pada saat kejadian itu telah membuat laporan ke Polsek Depok Timur, pada Rabu (4/3/2020).

Terkait laporan tersebut, kepolisian akan menindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan. "Ini kita akan telusuri dan tindaklanjuti," ungkap Rizki.

Baca Juga: Bentrok Ojek Online dan Debt Collector di Yogyakarta, Kantor Grab Turut Dirusak

Staf Grab Kena Pukul

Salah seorang staf kantor Grab Yogyakarta berinisial WB (37), menceritakan, kericuhan  terjadi saat sekitar puluhan orang mendatangi kantornya.

Mereka diduga debt collector. Saat datang, katanya, mereka sempat nendang-nendang beberapa barang, masuk ke kantor.

"Salah satu staf kami juga ada yang kena pukul," ujarnya saat ditemui di Kantor Grab Kompleks Ruko Casa Grande, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Kamis (5/3/2020).

Melihat itu, pihak manajemen sempat meredam dan mengajak dialog kelompok yang datang.

Namun, karena di kantor banyak terdapat driver ojol maka terjadi ketegangan.

Baca Juga: Dapat Kabar Rekannya Dibacok, Pengemudi Ojek Online di Yogyakarta Ramai-ramai Turun ke Jalan

Bentrok Meluas

Bentrokan tersebut berbuntut panjang dengan pengerusakan sebuah rumah kontrakan yang dijadikan kantor PT Bala Manunggal Abadi (BMA), perusahaan leasing perkreditan kendaraan bermotor.

Pengrusakan diduga dilakukan oknum ojol. Sejumlah fasilitas kantor seperti meja dan kursi hangus terbakar.

Ketua RT007, M Soleh mengatakan, rumah itu milik warga yang dikontrak untuk kantor PT BMA dan sudah dikontrak sejak tahun kemarin.

Soleh menceritakan, penggerusakan berawal saat ratusan ojol mendatangi kantro BMA sekitar pukul 15.30 WIB.

"Mereka aksi solidaritas, mayoritas mengenakan seragam (jaket ojol)," ungkapnya.

Setelah datang, mereka sempat bermediasi di dalam kantor. 

"Sudah terlalu banyak yang datang untuk aksi solidaritas dari ojol, kemungkinan ada yang emosional dan terpancing. Tapi situasi aman pukul 17.00 WIB," ujarnya.

Terkait dengan pengerusakan kantor BMA, Kapolres Sleman AKBP Rizki Ferdiansyah membenarkan adanya itu.

"Iya (ada perusakan kantor), itu sedang kita telurusi. Tadi kita sedang mediasi, kok ada kejadian di kantor DC, mungkin ini karena ada kesimpangsiuran informasi," katanya.

Adanya pengerusakan itu, Rizki mengatakan, pihaknya akan mengusut aksi perusakan kantor tersebut.

"Iya, kita akan lihat kan tidak boleh juga melakukan perusakan seperti itu. Satu persatu kita akan lihat akar permasalahanya apa," jelasnya.

Baca Juga: Balas Dendam pada Debt Collector, Ojek Online Rusak Kantor Leasing di Yogyakarta

Ojol Minta Jaminan Keamanan

Setelah terlibat bentrok dengan diduga oknum debt collector, massa pengemudi ojol memenuhi pertigaan Jalan Babarsari. 

Mereka kemudian berorasi dan mendesak polisi untuk memberikan jaminan keamanan bagi mereka saat bekerja.

Rizki pun menyanggupi permintaan para pengemudi online. "Saya jamin mereka beraktivitas. Tugas saya untuk terus berkomunikasi dengan mereka agar jangan sampai ada aksi balas dendam," tegasnya.

Rizki pun akan menindaklanjuti informasi terkait pengemudi ojol yang dibacok dan sebuah kendaraan dirusak oleh oknum debt collector.

"Itu belum pasti, makanya, saya tadi tanya itu dirawat di mana, siapa korbannya, di mana posisi korban yang dibacok. Tadi ngasih beberapa barang bukti ke kita nanti kita telusuri," ungkapnya.

Penulis : fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU