> >

Modus Ketua DPD PSI Jakbar Perkosa Buzzer Wanita, Korban Disuruh ke Kantor Malam Hari hingga Disekap

Jabodetabek | 28 Maret 2024, 17:03 WIB
W (berkacamata hitam dan bermasker) saat menceritakan pelecehan seksual yang dialaminya dari Ketua PSI Jakarta Barat, Anthony Norman Lianto. (Sumber: Elga Hikari Putra/TribunJakarta.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Wanita berinisial W mengungkapkan modus Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia atau PSI Jakarta Barat, Anthony Norman Lianto, melakukan pemerkosaan terhadap dirinya.

Korban yang berusia 29 tahun itu mengaku diperkosa pelaku Anthony Norman pada Selasa, 5 Desember 2023. Pemerkosaan itu terjadi di rumah pelaku Norman.

Awalnya, korban W menjelaskan, dirinya diminta datang ke kantor DPD PSI Jakarta Barat oleh pelaku Norman pada Selasa malam.

Baca Juga: Fakta Ketua DPD PSI Jakbar Diduga Perkosa Wanita, Baru Sehari Jadi Buzzer hingga Korban Diancam

"Tapi pada saat saya datang ke sana sepi, enggak ada orang, enggak ada siapa-siapa," kata korban W dikutip dari TribunJakarta.com.

Di saat kebingungan mendapati kantor PSI yang kosong tak ada orang, tiba-tiba pelaku Norman menghubungi korban W dengan mengajaknya untuk makan malam.

Korban pun disuruh keluar dari kantor DPD menuju sebuah minimarket. Pelaku Norman berjanji akan menjemputnya di sana. 

"Dia mengarahkan saya untuk keluar dari DPD. Saya diarahkan ke tempat lain, saya didrop di Indomaret dengan alasan cari makan dulu karena ada makanan rekomendasi yang enak yang dia tahu,” ujar W.

Setelah menunggu, pelaku Norman akhirnya datang menjemput korban W. Setelah itu, alih-alih kembali ke kantor DPD PSI untuk mengurus pekerjaan, pelaku Norman malah membawa korban W ke rumahnya.

“Tapi pas sampai sana, saya dijemput sama pelaku bukan balik ke DPD untuk urusan pekerjaan, saya malah dibawa kabur ke rumahnya," ucap W.

Baca Juga: Anak Pejabat yang Perkosa Mantan Pacar Ditahan, Termasuk Temannya yang Ikut Atur Pertemuan

Di rumah pelaku itulah, korban W mengaku diperkosa oleh pelaku Norman. Meskipun pada saat itu, korban W sudah bilang dalam kondisi menstruasi. Namun, pelaku Norman tak peduli.

Setelah melampiaskan nafsunya, pelaku Norman kemudian menyekap korban W di dalam kamarnya hingga pagi hari. Korban pun sudah memohon untuk segera dilepaskan. Namun permintaan itu tidak dikabulkan pelaku.

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Vyara-Lestari

Sumber : TribunJakarta


TERBARU