> >

14 Bangunan Dilaporkan Rusak akibat Gempa di Tuban, Ada Rumah, Sekolah hingga Rumah Sakit

Jawa timur | 23 Maret 2024, 08:48 WIB
Kaepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur Gatot Soebroto menunjuk peta pusat gempa yang terpampang di layar komputer di Surabaya, Jumat malam (22/3/2024). (Sumber: ANTARA/Hanif Nashrullah)

TUBAN, KOMPAS.TV - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Timur atau BPBD Jatim sementara mendata ada sebanyak 14 bangunan rusak dilaporkan akibat gempa berkekuatan magnitudo 6,5 yang berpusat dari 130 kilometer timur laut wilayah Tuban, dengan kedalaman 10 kilometer.

Kepala Pelaksana BPBD Jatim, Gatot Soebroto, merinci sebanyak enam rumah rusak ringan di wilayah Kabupaten Gresik.

"Kemudian dua sekolah rusak ringan di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, serta satu rumah rusak berat di wilayah Kabupaten Tuban," katanya kepada wartawan di Surabaya, Jumat (22/3/2024) malam.

Baca Juga: Gempa Tuban: BMKG Catat 78 Gempa Susulan

Selain itu, kata dia, di Kota Surabaya dilaporkan ada lima bangunan rusak akibat gempa tersebut. Dari lima bangunan itu, tiga di antaranya adalah bangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soewandi, Rumah Sakit Jiwa Menur dan Rumah Sakit Universitas Airlangga.

"Untuk korban, sementara hanya dua orang. Satu korban terkena genteng yang jatuh dari atap rumah. Satu korban lagi kejatuhan tembok yang runtuh. Dua korban itu di Gresik dan Surabaya," ujar Gatot Soebroto.

Tercatat, gempa yang terjadi sejak pukul 11.22 WIB tersebut disebabkan karena gerakan sesar aktif Pulau Jawa. Menurut Gatot, gerakan sesar itu bergeser ke arah kiri dan kanan.

"Getaran gempa yang paling kuat terjadi pada pukul 15.57 WIB, yaitu berkekuatan magnitudo 6,5. Serangkaian gempa tersebut tidak berpotensi tsunami," tuturnya.

Hingga tadi malam, terpantau telah terjadi sebanyak 60 kali lebih gempa susulan. Gatot pun memastikan BPBD Jatim terus melakukan pendataan kerusakan, serta menyiagakan penanggulangan.

Baca Juga: Tuban Diguncang Gempa Susulan Beruntun Hari Ini, Sudah 16 Kali, Apa Penyebabnya?

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU