> >

Beras Mahal, Pemprov Lampung Siap Beri Sanksi Penutupan jika Pelaku Usaha Jual Gabah ke Luar Daerah

Sumatra | 18 Februari 2024, 03:05 WIB
Ilustrasi. Gubernur Lampung Arinal Djunaidi akan memberikan sanksi jika ada pelaku usaha di wilayahnya yang menjual gabah asal Lampung keluar provinsi. Sanksinya berupa penutupan usahanya. (Sumber: Tribunnews com)

“Kami mohon kepada pelaku usaha, distributor hingga agen jangan menahan-nahan pasokan atau memainkan harga karena tidak boleh sesuai amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999,” ujar Ketua KPPU RI M Fanshurullah Asa di Surabaya, Jatim, Sabtu (17/2).

Baca Juga: Simak, Berikut Link untuk Cek Daftar Penerima Bansos Beras 2024

Ketua KPPU yang didampingi Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono melakukan inspeksi memantau sekaligus memastikan harga bahan pokok penting sesuai harga eceran tertinggi (HET) di Pasar Tambahrejo Surabaya.

Turut hadir perwakilan Badan Perlindungan Konsumen (BPKN), Pimpinan Bulog serta Tim Satgas Pangan dari Polda Jatim.

 Hasil temuan di lapangan, pihaknya memastikan bahwa dari sisi stok tidak ada masalah, seperti beras, gula, bawang, maupun cabai.

“Namun, masalahnya ada pada harga beras premium, beras medium, hingga cabai yang dijual di atas HET. Patut diduga ada indikasi pengaturan harga dan ditahan-tahan. Ini mau puasa, kalau semua naik kasihan masyarakat,” ungkapnya. 

Pihaknya melihat ada harga masih di atas HET, seperti beras premium sesuai HET Rp13.900 per kilogram, dan dijual di pasar hingga Rp16.000 per kilogram.

Baca Juga: Siang Tadi Jokowi Cek Pasokan Beras di Cipinang, Sebut Stoknya Cukup dan 2 Minggu Lagi Harga Turun

Masalahnya, sambungnya, pedagang membeli di agen sudah Rp15.500 per kilogram yang berarti sudah sangat mahal.

“Kami juga tanya langsung ke penjual tak ada masalah di stok. Hanya harganya yang sudah di atas HET. Sekali lagi kami mohon pengusaha, distributor maupun agen tolong jangan harganya diatur, karena ini sudah tidak sehat dan menyalahi persaingan usaha. Silakan jual sesuai HET,” jelasnya. 

 

Penulis : Dina Karina Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Antara


TERBARU