> >

Gempa M 5,3 Guncang Maluku Pagi Ini, BMKG Sebut Akibat Aktivitas Deformasi Batuan Lempeng

Papua maluku | 13 Februari 2024, 07:46 WIB
Ilustrasi gempa bumi. Gempa M 5,3 di Maluku yang terjadi Selasa (13/2/2024) pagi dipicu aktivitas deformasi batuan lempeng pada subduksi Laut Banda. (Sumber: Istimewa)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 5,3 mengguncang beberapa wilayah di Maluku Selasa (13/2/2024) pagi.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono menyebut gempa tersebut merupakan jenis gempa bumi menengah yang ditimbulkan akibat adanya aktivitas deformasi batuan lempeng pada subduksi Laut Banda.

Ia menambahakan, dari hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa  M 5,3 itu memiliki mekanisme pergerakan geser naik atau oblique thrust-fault.

“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” kata Daryono dalam keterangannya, Selasa, dikutip dari Antara.

Daryono menjelaskan, gempa pagi tadi di Maluku tersebut berlokasi di laut pada jarak 206 kilometer arah barat Laut Tanibar dengan kedalaman 158 kilometer.

Guncangan gempa ini, lanjut dia, dirasakan disejumlah daerah, seperti Amahai, Maluku Tengah dengan skala intensitas III - IV MMI (Modified Mercalli Intensity).

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 13 Februari 2024, BMKG: Potensi Hujan dan Angin Kencang

Kemudian, daerah Dawelor Dawera, Maluku Barat Daya dengan skala intensitas III MMI.

Guncangan juga terasa didi daerah Pulau-Pulau Babar, Maluku Barat Daya dengan skala intensitas III MMI.

Untuk diketahui, Skala MMI adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi.

Skala IIII MMI artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

 

Sementara Skala IV MMI guncangan dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

Dalam kesempatan itu, ia pun mengimbau masyarakat  agar memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran yang membahayakan kestabilan bangunan.

Ia juga meminta masyarakat setempat agar tetap tenang.

Baca Juga: BMKG: Jawa Timur Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem Seminggu ke Depan, Ini Daftar Wilayahnya

 

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU